“Janganlah bersusah hati dan
janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk
memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.” (Kej. 45:5)
Setelah Tuhan Allah
menciptakan langit dan bumi (Kej.1:1), Ia tidak meninggalkan dunia berjalan
sendiri. Sebaliknya, Ia terus terlibat di dalam kehidupan
umat-Nya dan di dalam pemeliharaan ciptaan-Nya. Allah bukanlah seperti seorang
ahli pembuat jam yang membuat bumi, menjalankannya, dan kini membiarkannya
berjalan sendiri; Ia adalah Bapa penuh kasih yang senantiasa memelihara apa
yang telah diciptakan-Nya.
Ada tiga aspek pemeliharaan Allah:
1. Pelestarian.
