Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong
engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan” (Mazmur 41:10)
Perjalanan hidup
manusia seperti mendaki sebuah gunung. Sebelum mencapai puncak yang indah,
pendaki harus melewati jalan yang naik atau jalan yang berkelok-kelok dan juga
gersang. Terkadang terbentang lembah yang sangat curam dan menakutkan, namun
terkadang juga melewati sungai yang menyegarkan, dan menemukan padang rumput yang penuh
dengan hamparan tanaman hijau. Dalam hidup ini, ada berbagai peristiwa yang
terjadi; suka dan duka silih berganti. Kadang manusia berpikir bahwa hidup
adalah kebahagiaan,kesenangan, keberhasilan dan kesuksesan. Namun jika ada
hal-hal pahit, yang tidak mengenakkan, hal-hal yang menyedihkan terjadi, maka
manusia cenderung putus asa, kecewa, sedih, stress bahkan frustrasi. Kita
berdoa mudah-mudahan di Indonesia tidak ada lagi orang yang karena kesulitan
hidup sampai bunuh diri, bahkan bukan diri sendiri yang dibunuh tapi bunuh diri
bersama-sama. Ibu memberi anak-anak minum racun kemudian dia sendiri membunuh
dirinya sendiri dengan cara yang sama. Itu diakibatkan karena kesulitan hidup,
beban hidup yang semakin berat sehingga tidak dapat menanggungnya, sampai
akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup. Mungkin pikirnya dengan melakukan
cara yang demikian, semua penderitaannya sudah berakhir. Ada juga yang bunuh diri karena putus pacar dll,
ada banyak penyebab orang yang akhirnya mengambil keputusan untuk membunuh diri
sendiri. Di negara maju (tidak usah disebutkan nama negaranya) yang disorot
oleh media, dulu justru yang melakukan praktek bunuh diri adalah orang-orang yang terkenal seperti
artis/actor, penyanyi, mantan presiden dll. Penyebabnya bermacam-macam. Ada yang karena sudah
terbiasa dengan kesenangan, kemasyuran dan ketenaran, maka jika mengalami
hal-hal tidak mengenakkan dan pahit, cenderung tidak menerima kenyataan dan
memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan membunuh diri sendiri. Atau juga
karena bermasalah dengan teman dekat membuatnya stress dan akhirnya bunuh diri.
Ya, semoga saja
seiring dengan perkembangan zaman, teknologi yang semakin maju dan canggih,
manusia menjadi semakin sadar dan banyak tahu hal/jalan yang benar sehingga
hal-hal demikian tidak akan terjadi lagi!
Memang manusia inginnya hidup enak dan tidak ingin untuk hidup susah.
Itu wajar, bahkan nabi Elia saja pengen mati karena seorang perempuan yang
bernama Izebel bermaksud ingin membunuhnya. Ketakutan, keputusasaan, kelelahan
membuat dia berdoa kepada Allah agar membebaskannya dari beban pelayanan yang
berat. Dalam keputusasaanya ia berbaring dan tertidur di bawah pohon arar
sampai akhirnya ia terbangun karena seorang malaikat menyentuh dia dan
menyuruhnya makan. Hidup manusia sudah di rancang dalam satu paket yaitu enak
dan tidak enak, susah dan senang, sedih dan gembira, menangis dan tertawa,
gagal dan berhasil. Itulah yang
dinamakan seni hidup. Hidup harus kita
jalani dan syukuri sebagai suatu anugerah pemberian Tuhan. Semakin
banyak kita mengalami peristiwa menyenangkan atau menyedihkan, suka atau duka;
kita akan semakin dibentuk untuk menjadi semakin dewasa, matang dan belajar
untuk semakin bergantung kepada Tuhan.
Ada
hal-hal yang kita percayai dan doakan terjadi dalam hidup kita, tapi ada juga
hal-hal yang tidak terjadi sesuai keinginan kita. Namun ada juga hal-hal yang
terjadi diluar dugaan kita, tidak kita pikirkan sama sekali namun terjadi. Terkadang
kita tidak mengerti, tapi belajarlah seperti seorang anak kecil yang bergantung
terus pada orang tuanya atau orang yang dia rasa mampu memberi dia
perlindungan. Kita pun seharusnya sama seperti seorang anak yang membutuhkan
Tuhan untuk melindungi kita kapanpun dan membiarkan tangan Tuhan yang memegang
tangan kita. Sebuah penggalan syair lagu
lama demikian kira-kira baitnya:
“ Many things about tomorrow
I don’t seem to understand
But I know who holds tomorrow
And I know who hold my hand .“
Ulurkan tangan kepada Tuhan dan biarkan Dia yang memegang
tangan kita kemanapun Dia akan menuntun dan membawa kita… dan seperti janji-Nya
Ia akan memegang kita dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan…
Kemenangan yang dimaksud adalah:
1. Ia
akan memberikan kasih karunia dan kekuatan yang kita perlukan untuk menghadapi
semua situasi (situasi baik atau situasi buruk) dalam kehidupan.
2. Ia
menolong kita melewati masa-masa krisis, karena Ialah sumber kesejahteraan
kita.
3. Ia
menopang kita dan membela kita dari musuh yang berusaha melawan bahkan ingin
menghancurkan kita. Amin, Tuhan Yesus
Memberkati!