"Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Mahatinggi." (Mazmur 9:2-3)
Allah seringkali
menasehati umat-Nya untuk memuji Tuhan. Para penulis Perjanjian Lama
menggunakan tiga kata dasar untuk memanggil orang Israel untuk memuji Allah: barak (diterjemahkan “berkat”), halal (akar kata “haleluya”,artinya
“puji Tuhan”), dan yadah
(kadang-kadang diterjemahkan “berilah syukur”). Nyanyian pertama dalam Alkitab,
dinyanyikan setelah bangsa Israel
menyeberang Laut Merah, menjadi pujian dan ucapan syukur kepada Allah. Musa
memerintahkan orang Israel
untuk memuji Allah atas kebaikan-Nya memberikan mereka tanah perjanjian. Debora
secara khusus memanggil umat untuk memuji Tuhan. Kerinduan Daud untuk memuji
Allah tercatat baik di dalam sejarah hidupnya dan dalam mazmur-mazmur
gubahannya. Penggubah mazmur lainnya juga memanggil umat Allah untuk hidup
dengan memuji Allah dan para nabi dalam Perjanjian Lama juga mengarahkan umat
untuk memuji Allah. Panggilan untuk memuji Allah juga bergema di seluruh kitab
Perjanjian Baru. Yesus sendiri memuji Bapa-Nya di sorga. Paulus mengharapkan
semua bangsa memuji Allah, dan Yakobus memanggil kita untuk memuji Tuhan. Dan
akhirnya di dalam gambaran yang diberikan kitab Wahyu sejumlah besar orang
kudus dan malaikat senantiasa memuji Allah.
Memuji Allah
adalah salah satu fungsi utama malaikat
(Mzm. 103:20; 148:2) dan menjadi hak istimewa umat Allah, baik anak-anak dan
orang dewasa. Selanjutnya, Allah memerintahkan semua bangsa memuji Dia (Mzm.
67:4-6; 117:1; 148:11-13; Yes. 42:10-12; Rm. 15:11). Dengan kata lain, segala
sesuatu yang bernafas dipanggil untuk memuji Allah (Mzm. 150:6). Dan seakan-akan
itu belum cukup, Allah juga memerintahkan benda-benda mati untuk memuji
Dia-seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang (Mzm. 148:3-4); kilat, hujan
es, salju dan angin (Mzm. 148:8); gunung, bukit, sungai dan samudera (Mzm.
98:7-8; 148: 148:9; Yes. 44:23); berjenis-jenis pohon (Mzm. 148:9; Yes. 55:12);
dan berjenis-jenis makhluk hidup (Mzm. 69:35; 148:10).
Memuji Allah dapat
dilaksanakan dengan berbagai cara. Pujian adalah inti sari ibadah bersama umat
Allah (Mzm. 100:4). Baik di dalam suasana ibadah sebagai jemaat maupun di
tempat lainnya, menyanyikan mazmur, kidung dan lagu-lagu rohani merupakan suatu
cara untuk mengungkapkan pujian kepada Allah (Mzm. 96:1-4; 147:1; Ef. 5:19-20;
Kol. 3:16-17).
Pujian dapat dinyanyikan dengan akal budi (yaitu, dengan bahasa
yang dikenal manusia) atau dengan roh (yaitu, dalam bahasa Roh; 1 Kor.
14:14-16). Pujian dengan musik dapat diungkapkan dengan berbagai alat: nafiri,
dari tanduk kambing jantan dan sangkakala (1 Taw. 15:28; Mzm. 150:3), alat tiup
seperti suling (1 Sam. 10:5; Mzm. 150:4), alat petik seperti kecapi dan lira (1
Taw. 13:8; Mzm.149:3; 150:3), dan alat musik untuk ditabuh seperti rebana dan
ceracap (Kel. 15:20; Mzm. 150:4-5). Kita
juga dapat menyampaikan pujian kepada Allah dengan menceritakan kepada orang
lain tentang perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib. Misalnya, setelah mengalami
pengampunan Allah, Daud ingin sekali menceritakan kepada orang lain apa yang
telah dilakukan Tuhan baginya (Mzm. 51:14-15,17). Penulis Alkitab lainnya
mendorong kita untuk memberitakan kemuliaan dan pujian Allah di dalam jemaat
umat Allah (Mzm. 22:23-26; 111:1; Ibr. 2:12) dan diantara bangsa-bangsa (Mzm.
18:50; 96:3-4; Yes. 42:10-12). Petrus memanggil umat pilihan Allah untuk
memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, yang telah memanggil kita
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Ptr. 2:9). Dengan kata
lain, pekerjaan memberitakan Injil adalah salah satu cara memuji Allah.
Akhirnya, hidup yang dijalankan demi kemuliaan Allah menjadi suatu cara untuk
memuji Tuhan. Yesus mengingatkan kita bahwa apabila terang kita bercahaya,
orang akan melihat perbuatan baik kita dan memberikan pujian dan kemuliaan
kepada Allah (Mat. 5:16). Demikian juga, Paulus mengatakan bahwa hidup yang
penuh dengan buah kebenaran memuji Allah (Flp. 1:11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar