“Adalah
baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi
nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi
dan kesetiaan-Mu di waktu malam” (Mazmur 92:2-3). ~ LAI~
“It is a
good thing to give thanks unto the LORD, and to sing praises unto thy name, O
most High: to shew forth thy lovingkindness in the morning, and thy
faithfulness every night” (Psalm 92:1). ~King James Version~
Mengucap
syukur adalah unsur pokok dan penting dalam hidup orang percaya. Mengucap
syukur adalah ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas semua hal yang terjadi
dalam hidup. Kita bersyukur untuk semua kebaikan Tuhan, bersyukur untuk
kesetiaan Tuhan, bersyukur untuk kasih Tuhan yang besar, bersyukur untuk rahmat
dan kemurahan Tuhan, bersyukur untuk anugerah Tuhan, bersyukur untuk belas
kasihan Tuhan, bersyukur untuk perlindungan Tuhan, bersyukur untuk berkat
Tuhan, bersyukur untuk penyertaan Tuhan, bersyukur untuk pimpinan Tuhan, bersyukur
untuk keselamatan yang Tuhan beri. Kita
mengucap syukur banyak jika kita menerima hal baik dalam hidup kita. Namun jika
kita mengalami hal yang tidak baik dalam hidup, mampukah kita mengucap syukur?
Hal yang tidak baik seperti: usaha yang bangkrut karena ditipu, meninggalnya
orang yang kita kasihi, mengalami perlakuan yang tidak adil, bersyukur untuk
wabah COVID-19 yang sedang melanda dunia, dll…
Firman Tuhan dalam 1 Tes. 5:18
berkata: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”Dalam New International Version dikatakan: “Give thanks in
all circumstances, for this is God’s will for you in Christ Jesus.”
“Mengucap syukur dalam segala keadaan…” Orang percaya yang sungguh-sungguh percaya Tuhan akan mampu mengucap syukur walaupun mengalami hal pahit dan sulit yang terjadi dalam kehidupannya. Namun sebaliknya orang percaya yang tidak sungguh-sungguh percaya, hanya sekedar percaya; tidak akan mampu mengucap syukur kalau hal buruk terjadi dalam kehidupannya justru sebaliknya menyalahkan Tuhan dan lebih parah lagi, meninggalkan Tuhan. Saya katakan seperti ini karena hal ini sesuai dengan pengalaman saya. Waktu saya baru menjadi orang percaya, saya tidak bisa bersyukur jika hal buruk terjadi, namun dalam perjalanan waktu, iman saya semakin bertumbuh dan Tuhan selalu menyingkapkan kebenaran-Nya. Saya mulai belajar untuk mengucap syukur dalam keadaan yang tidak menyenangkan walaupun harus diakui bahwa sangat sulit dan harus melatih diri untuk melakukan itu.
Tuhan senang
kepada anak-anak-Nya yang suka mengucap syukur. Jika saudara adalah orangtua
yang memiliki anak, dan saudara sangat mengasihi anak-anak saudara, pasti
saudara senang memberi sesuatu kepada anak-anak. Jika anak saudara mengucapkan
terima kasih setelah saudara memberikan sesuatu atau hadiah kepadanya, tentu
saudara juga merasa senang. Tapi bagaimana kalau saudara memberikan hadiah tapi
anak saudara tidak mengucapkan terima kasih? Sebagai orang tua yang
sungguh-sungguh mengasihi anak-anak, saudara akan tetap mengasihi anak saudara
walaupun ia tidak mengucapkan terima kasih, tapi akan berbeda jika saudara
memberikan hadiah kepada anak yang lain dan dia sangat senang dan mengucapkan
rasa terima kasihnya kepada saudara. Saudara juga akan sangat senang untuk
terus memberikan hadiah kepadanya.
Tuhan,
mengasihi kita lebih dari orangtua yang melahirkan kita. Tuhan senang
memberkati kita jika kita selalu mengucap syukur. Mari kita belajar untuk terus
bersyukur… Bersyukur untuk nafas dan kesempatan hidup yang masih Tuhan beri. Sudah
ratusan ribu orang yang meninggal dunia karena COVID-19. COVID-19 menginfeksi
orang dalam semua lapisan masyarakat, baik orang kaya dan juga orang miskin.
Ada satu kesaksian dari salah satu anggota keluarga yang menjadi korban Covid-19. Dia berkata, “Orangtuaku sangat kaya, tapi dia harus meninggalkan kekayaannya dan tidak bisa menggunakan kekayaannya untuk membeli nafas yang gratis.” Kita bersyukur untuk nafas gratis yang Tuhan beri sampai hari ini dan kesempatan untuk masih hidup di dunia. Tuhan mempunyai maksud untuk hidup kita.
Ada satu kesaksian dari salah satu anggota keluarga yang menjadi korban Covid-19. Dia berkata, “Orangtuaku sangat kaya, tapi dia harus meninggalkan kekayaannya dan tidak bisa menggunakan kekayaannya untuk membeli nafas yang gratis.” Kita bersyukur untuk nafas gratis yang Tuhan beri sampai hari ini dan kesempatan untuk masih hidup di dunia. Tuhan mempunyai maksud untuk hidup kita.
Adalah
baik untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan memuji Dia atas kasih setia-Nya
dari pagi sampai malam…
Ucapkanlah
syukur melalui perkataan, nyanyian dan puji-pujian, doa, pengagungan dan mempersembahkan apa yang kita miliki kepada-Nya dengan tulus dan rendah hati!
Tuhan Yesus memberkati, amin!
Tuhan Yesus memberkati, amin!