“Pekerjaan Anda Penting Bagi Allah”, buku ini saya rekomendasikan
kepada saudara-saudara untuk di baca karena buku ini cukup bagus untuk menambah wawasan dan meneguhkan panggilan saudara dalam pekerjaan. Buku ini membuka
pikiran saya dan mengubah cara pandang saya tentang pekerjaan. Tentunya
pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan-pekerjaan baik yang dicari dan sedang
dikerjakan banyak orang. Bukan pekerjaan sebagai pencuri, perampok, pengemis,
penipu, atau pekerjaan-pekerjaan lain yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Terdorong oleh kebutuhan yang sangat mendesak dari seorang penulis Kristen (Seward
Hiltner) tahun 1974 yang menuliskan bahwa kekristenan sangat membutuhkan teologi
tentang pekerjaan, namun menurutnya menyusun teologi merupakan suatu proses yang sama seperti
membangun katedral atau gedung gereja yang besar di Eropa, tidak dapat
terbentuk hanya dalam waktu beberapa bulan, melainkan dapat memakan waktu yang
cukup lama. Dilatarbelakangi dengan hal yang sama dan kebutuhan yang sangat
mendesak ini, maka Dough Sherman & William Hendricks menuliskan buku: “
Your Work Matters to God” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh
Gerrit J. Tiendas.
Menurut pengamatan penulis, setiap hari jutaan pekerja masuk
kerja tanpa melihat adanya hubungan antara apa yang mereka kerjakan dan apa
yang dikehendaki Allah agar terlaksana di dalam dunia ini. Sebagai contoh
seorang penjual asuransi, penjual asuransi ini mungkin tidak mempunyai bayangan
apakah Allah menginginkan adanya penjualan asuransi atau tidak. Apakah hal
menjual asuransi itu penting bagi Allah atau tidak?
Berikut adalah kisah
penulis yang saya kutip: “Ketika ia masih seorang penerbang pesawat tempur di Pangkalan Udara Webb di Big Spring, Texas,
tempatnya menghabiskan waktu adalah di kamar penerbangan. Tempat ini adalah
tempat para instruktur penerbangan bertemu sebelum dan sesudah melakukan misi
penerbangan. Mereka merupakan suatu kelompok pergaulan yang menyenangkan!
Seperti sebuah film ‘Top Gun’ begitulah dunia mereka. Kelompok itu merupakan
masyarakat penerbangan supersonic dan kegenda manusia supersonic, legenda
manusia super berteknologi tinggi serta bertegangan tinggi. Di udara, mereka
mendorong para siswa, diri mereka sendiri, dan pesawat-pesawat mereka untuk
terus berpacu sampai batas-batas kemampuannya.
Sekembalinya mereka di ruang penerbangan, dengan menghitung kembali perbuatan-perbuatan mereka yang berani itu, mereka malah saling mendorong untuk melangkah lebih jauh lagi. Bayangkan kemudian, jika pada suatu saat seorang pendeta masuk pada ruangan penerbangan tersebut. Suasananya akan mendadak berubah. Setiap orang menoleh dan bertanya-tanya di dalam hati, mau apa pendeta ke sini? Rohaniawan tidak berada pada tempatnya kalau berada dalam ruangan penerbangan mereka, sebaliknya para penerbang pun merasa tidak pada tempatnya kalau memasuki dunia para rohaniawan, ruang gereja mereka, lagu kuno mereka, upacara mereka, pengakuan percaya mereka, khotbah mereka tentang Allah dan Kristus, kebajikan juga kasih. Pekerjaan mereka boleh dikatakan berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Sangat jauh dari latihan-latihan terbang, rencana-rencana penerbangan, dan penerbangan untuk memburu pesawat lain. Namun walaupun demikian penulis mengenal para pilot yang imannya telah menimbulkan perbedaan yang nyata dalam penampilan, sikap dan gaya hidup mereka, pribadi-pribadi yang merupakan orang yang baik sekaligus penerbang yang baik. Namun sangat sedikit dari pendeta yang menyebut-nyebut mereka. Sebaliknya, mereka memuji-muji orang yang telah meninggalkan pengabdiannya kepada Negara untuk menjadi pendeta dan utusan Injil. Hal ini memberikan kesan yang aneh kepada penulis dan ia merasa bahwa hidupnya yang keranjingan terbang, tidak berarti apa-apa bagi Allah. Ia berpikir, orang yang selayaknya berbicara dengan Allah (rohaniawan) sudah tidak menaruh perhatian pada dunianya, maka Allah pun pasti demikian. Dengan alasan ini, kebanyakan rekannya tidak mau menerima para rohaniawan, agama dan Allah, karena bagi mereka hal itu tidak relevan.
Sekembalinya mereka di ruang penerbangan, dengan menghitung kembali perbuatan-perbuatan mereka yang berani itu, mereka malah saling mendorong untuk melangkah lebih jauh lagi. Bayangkan kemudian, jika pada suatu saat seorang pendeta masuk pada ruangan penerbangan tersebut. Suasananya akan mendadak berubah. Setiap orang menoleh dan bertanya-tanya di dalam hati, mau apa pendeta ke sini? Rohaniawan tidak berada pada tempatnya kalau berada dalam ruangan penerbangan mereka, sebaliknya para penerbang pun merasa tidak pada tempatnya kalau memasuki dunia para rohaniawan, ruang gereja mereka, lagu kuno mereka, upacara mereka, pengakuan percaya mereka, khotbah mereka tentang Allah dan Kristus, kebajikan juga kasih. Pekerjaan mereka boleh dikatakan berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Sangat jauh dari latihan-latihan terbang, rencana-rencana penerbangan, dan penerbangan untuk memburu pesawat lain. Namun walaupun demikian penulis mengenal para pilot yang imannya telah menimbulkan perbedaan yang nyata dalam penampilan, sikap dan gaya hidup mereka, pribadi-pribadi yang merupakan orang yang baik sekaligus penerbang yang baik. Namun sangat sedikit dari pendeta yang menyebut-nyebut mereka. Sebaliknya, mereka memuji-muji orang yang telah meninggalkan pengabdiannya kepada Negara untuk menjadi pendeta dan utusan Injil. Hal ini memberikan kesan yang aneh kepada penulis dan ia merasa bahwa hidupnya yang keranjingan terbang, tidak berarti apa-apa bagi Allah. Ia berpikir, orang yang selayaknya berbicara dengan Allah (rohaniawan) sudah tidak menaruh perhatian pada dunianya, maka Allah pun pasti demikian. Dengan alasan ini, kebanyakan rekannya tidak mau menerima para rohaniawan, agama dan Allah, karena bagi mereka hal itu tidak relevan.
Sebelum masuk Akademi Angkatan Udara di Colorado Spring,
penulis telah memutuskan untuk menjadi seorang Kristen. Bukan hanya seorang
yang rajin ke gereja. Bukan sekedar seorang yang baik, dan pasti bukan seorang
penganut agama yang fanatic, melainkan seorang percaya dan seorang pengikut
Tuhan Yesus. Sejak awal, tampak jelas baginya bahwa jika kekristenan itu benar
dan relevan, maka pasti kekristenan itu akan mengubah cara hidupnya tanpa
mengeluarkannya dari pekerjaan. Ia begitu yakin akan hal ini sehingga ia dan
pilot-pilot lainnya yang sama-sama Kristen mulai membentuk kelompok pertemuan
agar dapat mempelajari dan membahas bagaimana
iman mereka dapat diterapkan di dalam bidang penerbangan. Mereka telah
memutuskan untuk menjadi pilot tempur sekaligus pengikut Kristus pada saat yang
bersamaan. Kemudian ia sekolah lagi dan mencari tahu apa yang dikatakan
Alkitab. Ia mendapati bahwa Allah itu seorang pekerja dan telah menciptakan
manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Lagi pula ia mendapati bahwa Alkitab
membuat perbedaan yang praktis dalam masalah sehari-hari. Masalah-masalah
seperti stress, prioritas, relasi-relasi, ambisi, dan kompromi. Soal-soal
seperti motif keuntungan, partner bisnis dan kebangkrutan, partisipasi dalam
kejahatan, politik perusahaan, tuntutan hukum, dan negosiasi. Ini semua
merupakan arena di mana iman harus ditegakkan dan membuktikan nilainya. Jika
tidak demikian maka iman itu hampir tidak ada artinya bagi pekerjaan kita.”
Kesimpulan: Anda harus memandang pekerjaan itu sebagai
sesuatu yang penting tetapi bukan yang maha penting. Pekerjaan itu harus
menghormati Kristus dan melayani orang lain. Tetapi camkanlah senantiasa
keterbatasan-keterbatasan pekerjaan itu. Tidak ada pekerjaan yang dapat
memberikan pemenuhan yang menyeluruh atau yang tertinggi. Tetapi jika Anda
mengalami rasa puas di dalam pekerjaan Anda, bersukacitalah! Itu adalah
pemberian Allah. Kristus menginginkan Anda mempunyai dampak yang berarti
terhadap rekan-rekan kerja Anda. Tempat
yang paling baik untuk memulainya ialah
dengan segelintir rekan kerja yang telah ditempatkan Allah di dalam jaringan
pekerjaan Anda. Gunakanlah uang hasil pekerjaan Anda untuk kehidupan Anda dan
keluarga Anda, membantu orang miskin dan membantu pelayanan. Anda adalah satu-satunya orang yang dapat masuk tanpa dirintangi, baik ke dalam tempat kerja maupun ke dalam gereja. Anda adalah orang yang memiliki kredibilitas yang tertinggi di dalam dunia pekerjaan, dan kepada Anda, Allah telah mendelegasikan pekerjaan-Nya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar