“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun
benar-benar merdeka.” (Yohanes 8:36)
Ada
seorang pandai besi yang sangat terkenal karena hasil kerjanya sangat bagus dan
bermutu. Tapi karena suatu kesalahan, ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam
penjara bawah tanah. Kedua kakinya
dirantai dengan rantai yang sangat kuat. Karena ia seorang pandai besi, ia
mencoba untuk memutuskan mata rantai yang mengikat kakinya. Ia ingin bergerak
bebas di dalam kamar yang sangat kecil dan pengap itu. Ia terus mencermati
rantai yang membelenggunya dan mencari peluang supaya dapat memutuskan mata
rantai-mata rantai itu. Setelah bergumul cukup lama akhirnya harapannya pupus,
karena ia mengenali bahwa rantai yang membelenggunya adalah buatannya sendiri.
Dulu, ia sangat bangga karena ia telah menciptakan rantai yang tidak bisa
diputuskan siapapun. Tapi, kini ia menyesal karena rantai yang kuat yang
dibuatnya telah membelenggu dirinya sendiri.
Dosa, diibaratkan dengan rantai. Dosa ini tercipta karena
kita tidak mentaati perintah Tuhan dan lebih memilih untuk mengikuti keinginan
daging. Diri kita sendiri yang menciptakan rantai dosa itu. Akhirnya tanpa kita
sadari rantai dosa membelenggu diri kita sendiri dan kita tidak berdaya untuk
melepaskan diri. Rantai dosa yang membelenggu itu antara lain: keterikatan pada
gambar porno (pornografi), percabulan, perzinahan yang mengakibatkan hidup
dalam kenajisan; kecanduan pada obat terlarang (narkotika) yang sering berujung
pada kematian, menderita penyakit AIDS, dan berbagai perbuatan yang tidak wajar
juga dilakukan oleh para pencandu narkotika. Terikat pada occultisme (percaya pada kekuatan lain di luar Tuhan),
beragama pada uang (mammon), pribadi yang sangat sulit lepas dari kebiasaan
buruk seperti bergosip, senang merusak kesenangan orang lain, membenci yang
amat dalam, amarah, berbohong, dan sebagainya. Seseorang yang terikat dengan
rantai dosa yang begitu kuat, tidak akan bisa melepaskan dirinya sendiri. Dibutuhkan
Pribadi lain yang harus melepaskan.
Yesus mampu
melepaskan kita dari rantai dosa yang mengikat kita asalkan kita mau
menyerahkan diri kepada-Nya, mengakui semua dosa yang dilakukan,
mempercayai-Nya dan mulai menaati perintah-Nya. Bukan berarti bahwa setelah
kita percaya kepada Yesus, kita tidak pernah sekalipun melakukan dosa. Dosa
tidak akan hilang 100 % karena tabiat manusia adalah berdosa. Sejak manusia
pertama jatuh dalam dosa, kecenderungan manusia adalah berbuat dosa. Manusia
menjadi terkutuk dan seharusnya binasa, tetapi Yesus ada untuk menyucikan dan
membenarkan kita sehingga kita layak mendapat hidup kekal.
Setelah kita percaya
Yesus, mungkin kita akan tergoda bahkan melakukan dosa lagi, tapi kita akan
sadar bahwa yang kita lakukan salah kemudian kita minta ampun kepada Yesus dan Ia akan mengampuni kita, asal saja kita tidak
melakukan dosa yang sama berulang-ulang kali.
Yesus berjanji bahwa Ia akan melepaskan, membebaskan atau
memerdekakan kita. Undang Yesus untuk masuk dalam hati dan hidup kita,
dan mulailah hidup dalam kebenaran firman-Nya serta rasakan hidup yang indah
bersama Yesus!
Tuhan Yesus
Memberkati, Amin!!!