Kamis, 20 September 2012

PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB



2 Timotius 3:16-17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Semua tulisan dalam Alkitab “diilhamkan Allah” , Yun. theopneustos; yang terdiri dari dua kata : theos yang artinya “Allah” dan pneo yang artinya “bernafas. Alkitab adalah hidup dan Sabda Allah, bahkan kata-kata dalam naskah asli, memuat ketidaksalahan Alkitab, sepenuhnya benar, dapat dipercayai dan tidak mungkin salah. Hal ini benar bukan hanya ketika Alkitab membicarakan keselamatan, nilai-nilai etika dan moralitas, tetapi juga tanpa salah tentang sesuatu yang dikatakannya, termasuk sejarah dan alam semesta. Para penulis dalam  Perjanjian Lama menyadari bahwa apa yang mereka katakan kepada umat dan apa yang mereka tuliskan adalah Firman Allah yang disampaikan kepada mereka., sehingga berulang-ulang dituliskan, setiap perkataan mereka didahului dengan kalimat “Beginilah Firman Tuhan.
 Dalam karya pengilhaman oleh Roh-Nya, Allah tidak melanggar kepribadian penulis, tetapi menggerakkan mereka sedemikian rupa sehingga mereka menulis tanpa salah. Firman Allah yang diilhami adalah ungkapan dari hikmat dan watak Allah dan dapat memberi hikmat dan hidup rohani melalui iman kepada Yesus Kristus. Alkitab adalah saksi Allah yang benar dan tidak salah tentang tindakan penyelamatan manusia dalam Yesus Kristus. Oleh karena itu Alkitab tidak ada bandingannya, sudah sempurna dan secara khas mengikat. Tidak ada perkataan manusia atau penyataan lembaga keagamaan yang setara dengan kekuasaan Firman Allah. Firman Allah harus diterima, dipercaya dan ditaati sebagai kekuasaan terakhir dalam seluruh hal yang berhubungan dengan kehidupan dan kesalehan. Alkitab harus dipakai dalam gereja sebagai kekuasaan tertinggi dalam segala hal untuk ajaran, peneguran, pembetulan, dan pembinaan dalam kehidupan yang benar. Kita tidak dapat tunduk kepada ke-Tuhanan Kristus tanpa tunduk kepada Allah dan Firman-Nya sebagai kekuasaan tertinggi. Alkitab hanya dapat dimengerti apabila kita mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Kudus karena hanya Roh Kudus yang mampu membuka pikiran kita untuk memahami maknanya dan memberikan kesaksian batiniah mengenai kekuasaan-Nya. Kita harus menggunakan Firman Allah yang dilhami untuk mengalahkan kuasa dosa, Iblis, dan dunia di dalam kehidupan kita. Alkitab harus dikasihi, dihargai, dan dijaga oleh semua anggota gereja yang memandangnya sebagai satu-satunya kebenaran Allah bagi dunia yang hilang dan menuju kematian kekal. Kita harus memelihara semua doktrinnya, setia menaati semua ajarannya, memberitakan berita keselamatannya,  mempercayakannya kepada orang yang dapat dipercaya, dan mempertahankannya terhadap semua orang yang berusaha untuk memutarbalikkan atau membinasakan kebenaran kekalnya. Tak seorang pun yang harus menambahkan atau mengurangi sesuatu dalam Alkitab. Akhirnya harus diperhatikan bahwa, apabila mendapat sesuatu yang tampaknya salah dalam Alkitab harus diingat bahwa ada tiga kemungkinan yang berhubungan dengan masalah itu :
 1. Salinan dari naskah asli mungkin tidak  tepat seluruhnya.
 2. Terjemahan dewasa ini dari teks Ibrani dan Yunani mungkin salah.
 3. Pengertian atau penafsiran kita mengenai teks Alkitab mungkin kurang atau salah.
Tetapi harus dipercaya bahwa TEKS ASLI atau NASKAH ASLI  ALKITAB adalah TIDAK ADA SALAHNYA atau TIDAK PERNAH SALAH! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar