Kamis, 12 Maret 2020

Yesusku Engkau Baik

KAYA DALAM IMAN




“Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?” (Yakobus 2:5).



         Allah memandang orang miskin dari sudut pandang yang berbeda. Dalam dunia ini orang memandang orang miskin adalah yang paling hina, disepelehkan, dianggap remeh dan tidak diperhitungkan. Namun Allah memandang orang miskin adalah sangat special, istimewa dan berharga dimata-Nya. Allah melihat bahwa justru orang miskinlah yang paling kaya dalam iman karena mereka berseru dengan lebih sungguh-sungguh kepada Allah dengan kerinduan yang sangat akan kehadiran, kemurahan dan pertolongan-Nya. Mereka yang tertindas secara ekonomi di dunia ini belajar bahwa mereka tidak mempercayai harta kekayaan material.
         Tentunya tidak semua orang miskin dalam dunia ini yang dipandang special dan istimewa oleh Allah, namun hanya mereka yang percaya dan mengenal Allah dan berserah penuh kepada-Nya. Iman adalah kekayaan kudus yang berasal dari Allah. Setiap orang yang memiliki iman adalah orang yang sangat kaya. Iman membuat manusia berhasil melalui saat-saat yang gelap dan sulit. Iman menghilangkan segala ketakutan. Iman mendatangkan kecukupan dan kesembuhan dan membuat jalan di mana kelihatannya tidak ada jalan lagi di tengah-tengah dunia yang dipenuhi dengan ketakutan dan kepanikan oleh berbagai macam problema yang terjadi. Manusia dibingungkan  dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan karena mereka tidak memiliki iman. Orang-orang yang belum ditebus  dan tidak memiliki iman terus meraba-raba dalam gelap untuk mencari jawaban…namun mereka tidak akan menemukannya kalau mereka tidak mengenal dan mempercayai Allah.
         “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:3). Kita harus benar-benar percaya bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah karena ada teori-teori atau pemikiran manusia yang mengatakan bahwa bumi atau alam semesta ini bukan diciptakan oleh Allah. Pemikiran-pemikiran itu kemudian menjadi teori yang kemudian dipercaya oleh sebagian orang. Teori-teori itu antara lain: Teori kabut atau Nebula. Teori tersebut mengatakan bahwa: “Di dalam jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut atau nebula, dimana gaya tarik menarik antara gas yang kemudian membentuk kumpulan kabut yang besar serta berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya”, Salah satu dari antara planet itu adalah planet bumi. Teori ini adalah salah satu dari beberapa teori yang dicetuskan…
         Berdasarkan Firman Tuhan di atas, kita sangat percaya dan yakin bahwa alam semesta dijadikan oleh Tuhan dan melalui iman kita, kita mengetahui dari mana kita berasal dan ke mana tujuan yang akan kita tuju. Dengan iman pula kita mengetahui apa yang akan terjadi di atas muka bumi ini. Yesus, Tuhan kita membuat kita kuat, mantap dan damai. 1 Yoh. 5:4,5 berkata: “ Sebab semua  yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain daripada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Allah?” Memiliki iman berarti memiliki kemenangan karena dapat mengalahkan dunia. Seorang manusia yang tidak memiliki iman benar-benar merupakan seorang manusia yang miskin tak terkatakan. Orang dunia beranggapan bahwa memiliki uang dan harta yang banyak adalah ukuran bahwa seseorang tersebut adalah orang kaya. Ya, memang betul, tapi jikalau orang tersebut tidak mempunyai iman di dalam Yesus, artinya orang tersebut adalah miskin. Pada waktu rasul Petrus bertemu orang lumpuh yang juga seorang pengemis di Gerbang Indah, harapan seorang lumpuh yang juga pengemis adalah bahwa ia akan mendapat uang dari Petrus. Namun Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kis. 3:6). Apa yang tidak dicapai oleh pendidikan dan diploma, dan yang tidak pernah dapat dibeli dengan uang, Petrus dapat lakukan hanya melalui iman. Pengemis lumpuh itu akhirnya dapat berjalan, melompat-lompat dan memuji-muji Allah. Petrus tidak memiliki titel kedokteran dari suatu universitas, tapi hanya dengan iman kepada Yesus Kristus, ia dapat menyembuhkan penyakit.
         Kita dapat belajar dari pengalaman iman dari para rasul dan orang-orang yang sungguh menaruh imannya kepada Tuhan bahwa kita pun akan sanggup melakukan hal-hal yang kelihatan mustahil, jika kita memiliki iman kepada Yesus Kristus dan semoga kita juga menjadi alat untuk melepaskan orang-orang yang terbelenggu karena ketidaktahuan mereka akan Allah yang benar. Mereka yang  berada dalam kemiskinan dan yang paling malang karena tidak memiliki iman kepada Yesus Kristus.