Selasa, 05 November 2013

RANTAI DOSA


“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” (Yohanes 8:36)

Ada seorang pandai besi yang sangat terkenal karena hasil kerjanya sangat bagus dan bermutu. Tapi karena suatu kesalahan, ia ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah.  Kedua kakinya dirantai dengan rantai yang sangat kuat. Karena ia seorang pandai besi, ia mencoba untuk memutuskan mata rantai yang mengikat kakinya. Ia ingin bergerak bebas di dalam kamar yang sangat kecil dan pengap itu. Ia terus mencermati rantai yang membelenggunya dan mencari peluang supaya dapat memutuskan mata rantai-mata rantai itu. Setelah bergumul cukup lama akhirnya harapannya pupus, karena ia mengenali bahwa rantai yang membelenggunya adalah buatannya sendiri. Dulu, ia sangat bangga karena ia telah menciptakan rantai yang tidak bisa diputuskan siapapun. Tapi, kini ia menyesal karena rantai yang kuat yang dibuatnya telah membelenggu dirinya sendiri.
Dosa, diibaratkan dengan rantai. Dosa ini tercipta karena kita tidak mentaati perintah Tuhan dan lebih memilih untuk mengikuti keinginan daging. Diri kita sendiri yang menciptakan rantai dosa itu. Akhirnya tanpa kita sadari rantai dosa membelenggu diri kita sendiri dan kita tidak berdaya untuk melepaskan diri. Rantai dosa yang membelenggu itu antara lain: keterikatan pada gambar porno (pornografi), percabulan, perzinahan yang mengakibatkan hidup dalam kenajisan; kecanduan pada obat terlarang (narkotika) yang sering berujung pada kematian, menderita penyakit AIDS, dan berbagai perbuatan yang tidak wajar juga dilakukan oleh para pencandu narkotika. Terikat pada occultisme  (percaya pada kekuatan lain di luar Tuhan), beragama pada uang (mammon), pribadi yang sangat sulit lepas dari kebiasaan buruk seperti bergosip, senang merusak kesenangan orang lain, membenci yang amat dalam, amarah, berbohong, dan sebagainya. Seseorang yang terikat dengan rantai dosa yang begitu kuat, tidak akan bisa melepaskan dirinya sendiri. Dibutuhkan Pribadi lain yang harus melepaskan.
  Yesus mampu melepaskan kita dari rantai dosa yang mengikat kita asalkan kita mau menyerahkan diri kepada-Nya, mengakui semua dosa yang dilakukan, mempercayai-Nya dan mulai menaati perintah-Nya. Bukan berarti bahwa setelah kita percaya kepada Yesus, kita tidak pernah sekalipun melakukan dosa. Dosa tidak akan hilang 100 % karena tabiat manusia adalah berdosa. Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa, kecenderungan manusia adalah berbuat dosa. Manusia menjadi terkutuk dan seharusnya binasa, tetapi Yesus ada untuk menyucikan dan membenarkan kita sehingga kita layak mendapat hidup kekal.
 Setelah kita percaya Yesus, mungkin kita akan tergoda bahkan melakukan dosa lagi, tapi kita akan sadar bahwa yang kita lakukan salah kemudian kita minta ampun kepada Yesus dan  Ia akan mengampuni kita, asal saja kita tidak melakukan dosa yang sama berulang-ulang kali.
Yesus berjanji bahwa Ia akan melepaskan, membebaskan atau memerdekakan kita. Undang Yesus untuk masuk dalam hati dan hidup kita, dan mulailah hidup dalam kebenaran firman-Nya serta rasakan hidup yang indah bersama Yesus!
 Tuhan Yesus Memberkati, Amin!!!