“
…Dan supaya kami dapat memusatkan pikiran dalam
doa dan pelayanan
Firman.”(Kis. 6:4)
Kitab Kisah Para Rasul ditulis sekitar tahun 63 Masehi, walaupun
tidak ditulis dengan jelas siapa penulisnya, tapi banyak bukti mendukung bahwa kitab ini ditulis oleh seorang yang bernama Lukas, seorang sejarawan gereja
dan seorang teolog.
Tujuan Lukas dalam tulisan ini adalah menunjukkan bahwa Injil tetap menang
walaupun mengalami hambatan dari pihak Yudaisme,
namun peranan
Roh Kudus disertai
Baptisan Roh Kudus
juga yang memperkuat gereja dalam memberitakan Injil.
Roh
Kudus bekerja dalam pelayanan para rasul di masa itu sungguh luar biasa
sehingga banyak orang menjadi percaya dan menjadi murid Tuhan Yesus.
Pekerjaan para rasul bertambah, sehingga
ada pelayanan yang terabaikan. Pelayanan kepada para
janda. Tugas utama yang dipercayakan Tuhan kepada para rasul adalah
memberitakan Firman Tuhan atau memberitakan Injil, Karena itu kedua belas rasul
memanggil orang-orang yang sudah menjadi murid Tuhan dan memilih tujuh orang
diantara mereka yang terkenal baik, penuh Roh dan hikmat untuk melakukan tugas
melayani meja atau melayani para janda. Para rasul menetapkan bahwa ketujuh
orang yang terpilih itu berada di bawah pengaruh Roh Kudus karena mereka menganggap bahwa tidak semua orang
percaya senantiasa penuh dengan Roh Kudus. Penuh dengan Roh Kudus adalah suatu
sifat atau keadaan yang berkesinambungan di dalam orang percaya yang
diakibatkan oleh kepenuhan Roh Kudus dan yang memungkinkan mereka untuk melayani dengan kuasa Roh serta
bernubuat dengan ilham sebagaimana diberikan Roh.
Dengan
terpilihnya ketujuh orang yaitu: Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon,
Parmenas, dan Nikolaus, maka pekerjaan Tuhan dapat terlaksana dengan baik. Para
rasul memusatkan diri dalam tugas utama mereka yaitu:
1.
Berdoa
Doa adalah
komunikasi atau bercakap-cakap dengan Tuhan. Alkitab membuktikan bahwa doa
sangat penting, sangat berkuasa dan sangat efektif. Orang percaya seharusnya
menyadari bahwa mengabaikan doa adalah suatu kerugian yang besar. Kenapa?
Karena Tuhan menyediakan berkat yang sangat besar kepada orang yang berdoa.
Dalam doa kita berkomunikasi dengan Tuhan, bersandar dan bergantung kepada
Tuhan.
Sejak kita
menjadi murid Kristus, kita menjadi sasaran atau target utama Iblis. Iblis
berusaha dengan berbagai macam cara untuk menghancurkan dan membuat kita
meninggalkan Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan mengajarkan kita untuk berdoa. “….Dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat.
Terjemahan New International Version: “ And lead us not
into temptation, but deliver us from the evil one.” ( Matius 6:13).
Kita berdoa supaya terhindar dari jerat Iblis. Kita juga harus berdoa untuk
kebutuhan-kebutuhan kita dengan sungguh-sungguh. Kita berdoa sungguh-sungguh
untuk mengharapkan belas kasihan Allah. Kita mengakui bahwa kita tidak mampu,
hanya Allah yang sanggup mengerjakan dan memberkati kita. Namun kita juga harus
sadar bahwa ketaatan kita kepada Allah sangat penting. Yang menghambat doa-doa
kita dijawab Tuhan adalah dosa-dosa kita. Kita harus terus berdoa dan juga
harus terus belajar untuk taat akan Firman Tuhan.
Para rasul
sangat menyadari betapa pentingnya doa dalam pelayanan.
2.
Pemberitaan Firman
Firman Allah
diilhamkan oleh Allah atau dinafaskan oleh Allah. Ini berarti bahwa Alkitab
adalah Firman Allah. Pelayanan pemberitaan Firman Allah ini tidak hanya
diberitakan kepada orang yang belum percaya, tetapi juga diberitakan kepada
orang-orang yang telah percaya supaya semakin
bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Firman Allah ditujukan untuk
memperlihatkan Allah sendiri di dalam Yesus Kristus.
Para rasul
memfokuskan diri dalam penyampaian Firman Allah. Mereka sangat menyadari betapa
pentingnya Firman Allah. Firman Allah adalah Kabar Baik, Kabar Baik harus
disampaikan kepada banyak orang. Didalamnya mencakup hal yang sangat penting
dalam hidup manusia yaitu keselamatan jiwa. Pemberita Firman harus menyampaikan
Firman Tuhan dengan baik dan benar karena kalau salah menyampaikan Firman Tuhan
akan menyesatkan orang-orang yang mendengar. Ini adalah kesalahan yang fatal.
Oleh karena itu pemberita Firman harus mempersiapkan sungguh-sungguh dan
dikuasai Roh Kudus. Firman Allah sangat berharga di atas segala-galanya. Lebih
berharga dari emas dan perak. Lebih berharga dari memiliki kekayaan yang
melimpah. Lebih berharga dari sekedar memiliki posisi dan jabatan yang tinggi.
Tidak ada apapun
yang lebih berharga selain Firman Allah. Firman Allah melebihi segala sesuatu.
Apabila kita ingin tahu seberapa besar nilai Firman Allah, jawabannya adalah : “ Bagi Dia, tidak
ada yang lebih bernilai daripada Firman-Nya.” Allah
menempatkan Firman-Nya pada posisi tertinggi. Alkitab sebagai Firman Allah
adalah Kebenaran. Firman inilah yang menyatakan bahwa Yesus adalah jalan,
kebenaran dan hidup. Kebenaran tidak tergantikan. Firman Allah adalah satu-satunya kebenaran
yang kekal. Tapi ada dua kemungkinan, kita menerimanya atau menolaknya.
Menyadari hal
ini para rasul sungguh mengkhususkan
diri mereka untuk pemberitaan Firman Tuhan. Firman Tuhan disampaikan,
semakin banyak orang yang mengenal dan percaya Tuhan dan diselamatkan. Itu yang
menjadi kerinduan Tuhan.
Tugas
memberitakan Firman Tuhan adalah tugas yang dikhususkan kepada para rasul,
namun sebagai orang percaya kita harus membaca Firman Tuhan. Sebagaimana berdoa
adalah hal yang penting, Firman Tuhan juga sangat penting dalam hidup kita.
Untuk itu seharusnya kita mencintai Firman Tuhan, membaca, merenungkan dan
melakukan Firman Tuhan itu dalam hidup kita. Itu yang Tuhan inginkan! Amin.