Minggu, 31 Mei 2020

4 Kepribadian Manusia

Setiap manusia yang Tuhan ciptakan memiliki keunikan masing-masing. Manusia diberikan Tuhan kecerdasan. Melalui kecerdasan itu manusia bisa melakukan apa saja yang diingininya. Kecerdasan itu bisa digunakan untuk hal yang baik tapi juga bisa untuk hal yang buruk. Ada satu keahlian manusia yang namanya People Skill. People Skill adalah keahlian mengenai kepribadian manusia. Dalam pengenalan akan kepribadian manusia itu ternyata ada 4 kepribadian manusia, yaitu: Sanguinis (Sanguin), Melankolis (Melankolik), Koleris (Kolerik), Phlegmatis (Plegmatik). Tuhan menciptakan manusia itu sangat unik. Tidak ada dua orang yang sama di dunia ini. Masing-masing orang memiliki keunikan dan merupakan campuran dari empat watak dasar ini

  1. Sanguinis 

    Watak ini suka mencintai dongeng kehidupan dan ingin bahagia untuk selamanya. Mereka adalah tipe orang yang extrovert. Mereka juga emosional dan demonstrative. Membuat pekerjaan menyenangkan karena mereka senang bersama orang lain. Mereka bersifat terbuka dan optimis.

Sanguinis mungkin tidak punya bakat atau kesempatan lebih banyak dibandingkan orang dengan watak lainnya, tetapi mereka tampaknya seperti lebih banyak memiliki kesenangan. Mereka juga berbicara dan suka bercerita. Sementara orang watak lain berbicara, ia mengisahkan cerita.

Orang Sanguinis juga mempunyai keinginan untuk menjadi pusat perhatian. Ciri khas ini dan ciri khas mereka yang warna warni akan sangat menghidupkan sebuah pesta. Walaupun mereka tidak pandai mengingat-ingat nama, tanggal, tempat, dan fakta, mereka mempunyai kemampuan yang unik untuk mengingat-ingat perincian hidup yang warna warni.

Mereka sangat hangat dan menyukai hal-hal fisik, mereka cenderung suka memeluk, mencium, menepuk dan mengelus-elus temannya. Kontak ini begitu alami bagi mereka. Mereka juga baik di panggung dan satu-satunya pemilik kepribadian yang selalul lugu dan polos. Mereka orang yang emosional dan demontratif dan penuh rasa ingin tahu.

Mereka suka membantu dan selalu memikirkan gagasan baru yang menarik. Mereka mempesona orang lain, mudah berteman dan tipe orangnya menyenangkan untuk diajak bergaul.

  2. Melankolis        

     Orang Melankolis adalah orang yang terorganisir dan mendambakan kesempurnaan. Orang Melankolis sejak kecil adalah pendiam, tidak menuntut, dan suka menyendiri. Orang Melankolis yang sempurna adalah introvert.

Mereka berbicara dan mengungkapkan segala-galanya secara mendalam, tenang dan penuh pikiran. Mereka dilahirkan dengan sikap pesimistis dan bisa melihat masalah sebelum terjadi serta menghitung biaya sebelum membangun. Mereka berpikir, merencanakan, mencipta dan menemukan. Mereka juga bersedia menekuni pekerjaan yang rutin dan membosankan.

Orang Melankolis serius dalam menetapkan tujuan jangka panjang dan hanya ingin melakukan apa yang mempunyai tujuan abadi. Aristotles mengatakan, “Semua orang jenius punya watak melankolis.” Penulis, pelukis, dan musikus biasanya orang Melankolis. Mereka dilahirkan dengan potensi jenius, yang kalau dimotivasi dan dikembangkan akan melahirkan karya-karya besar.

Di antara semua bakat yang ada mereka adalah orang yang paling berbakat dan kreatif. Mereka menyukai membuat daftar, diagram, grafik yang merupakan bagian penting dari kehidupan. Mereka memperhatikan hal-hal kecil dari kehidupan. Mereka selalu mengejar keteraturan, ketertiban dan terorganisirnya segala sesuatu dengan baik. Motto orang Melankolis, “Kalau itu layak dilakukan, itu layak dilakukan dengan benar.” Di sini kelihatan ciri mereka yang perfeksionis dengan standar yang tinggi. Selain itu mereka juga hemat, suka untuk menang dalam tawar menawar. Orang Melankolis suka memperhatikan orang lain dan peka terhadap keperluan mereka.

  3. Koleris 

     Orang Koleris yang kuat adalah orang yang dinamis, memimpikan hal-hal yang mustahil dan berusaha meraih bintang yang berada di luar jangkauannya. Orang Koleris selalu mengincar, meraih dan berhasil. Ia mempunyai watak yang mudah dipahami dan mudah diajak bergaul, selama kita mengikuti peraturan emasnya: “Lakukan dengan cara saya sekarang!”

Mereka mudah bergaul dan berkomunikasi secara terbuka dan dia tahu segala-galanya akan beres selama dia memimpin. Mereka lebih banyak menyelesaikan pekerjaan bila dibandingkan dengan watak-watak lainnya, dan dia gemar memberitahu Anda dengan jelas di mana ia berdiri.

Orang Koleris berorientasi pada tujuan dan mempunyai kualitas kepemimpinan bawaan, dan biasanya menanjak dalam puncak karir apa saja yang dipilihnya. Mayoritas pemimpin dunia adalah orang Koleris yang kuat.

Kata-kata yang menjadi ciri khas orang Koleris adalah: “Dengan cepat, pengendalian, keyakinan diri, tekat baja, mendominasi, tekad memegang pimpinan, memasukkan, reorganisasi, mesin pembuat keputusan, kekuasaan, pengarahan, lebih lengkap, lengkap.”

Beberapa kekuatan orang Koleris adalah mereka dilahirkan sebagai pemimpin, biasanya sejak usia dini. Mereka memaksa dan merasa harus mengubah apa saja yang mereka tidak lihat pada tempatnya  dan mengoreksi apa yang tidak benar yang diberlakukan kepada orang yang tidak berdaya.

Orang Koleris adalah pemecah masalah dan menghemat waktu, walaupun tidak semua orang menghargai ketegasan mereka. Mereka bisa menjalankan tugas apa saja yang diberikan pada mereka. Mereka berorientasi pada tujuan daripada hanya menyenangkan orang. Di rumahnya segala-galanya serba lancar dan efisien, karena kemampuannya mengorganisasi segala sesuatu dan kesediaannya mengambil tindak lanjut atas perintahnya. Mereka juga sanggup mendelegasikan pekerjaan. Ini adalah asset yang terbesar. Mereka berkembang bila menghadapi tantangan, karena mereka menyukai apa yang mustahil. Hal yang mustahil akan membangkitkan semangat mereka. Dalam keadaan darurat mereka juga unggul.

  4. Phlegmatis

    Orang Phlegmatis adalah orang istimewa yang diciptakan Tuhan untuk menjadi bantalan emosi bagi ketiga watak lainnya. Ia akan memberi kestabilan dan keseimbangan pada mereka. Mereka akan meredakan rencana orang Sanguins yang gila-gilaan dan mereka tidak mau terlalu terkesan dengan keputusan cemerlang orang Koleris, juga tidak menganggap serius rencana rumit orang Melankolis. Dibandingkan ketiga watak lainnya, mereka adalah orang yang paling mudah diajak bergaul. Mereka akan menyenangkan untuk dimiliki, mereka akan bahagia ditempatkan dimana pun juga dan mereka akan memberi toleransi pada jadwal yang fleksibel. Mereka menyukai teman-teman, tetapi mereka bahagia bila sendirian. Tidak ada apapun yang mengganggu mereka, dan mereka suka mengamati orang yang lewat, mereka berkepribadian rendah hati, tidak ofensif sehingga bila kita berada dekat mereka akan sangat menyenangkan. Mereka menghadapi persoalan dengan santai dan secara bertahap. Tidak ingin berpikir jauh ke depan.

Salah satu ciri khas orang Phlegmatis yang mengagumkan adalah kemampuannya untuk tetap tenang ketika mereka berada di pusat badai. Mereka tidak pernah tergesa-gesa dan tidak merasa terganggu  oleh situasi yang mengganggu pikiran orang lain. Mereka tidak memulai dengan harapan besar sehingga dengan demikian mereka mudah menerima ketidakpastian hidup.

Sifat yang mendasar adalah sifat pesimistis yang akibatnya tidak menyebabkan mereka tertekan seperti orang Melankolis, tetapi yang tetap menjaga realitas. Orang Phlegmatis mempunyai kemampuan mengurus administrasi dan mampu menangani masalah atau konflik. Mereka juga mudah bergaul, memiliki banyak teman dan mampu menjadi pendengar yang baik. (Sumber: Pemimpin adalah Pemimpi, oleh Prof. Ir. Samuel H. Tirtamihardja MSc.)

  



                     

Walaupun demikian, tidak ada manusia yang sempurna. Semua manusia pasti ada kekurangan dan kelemahan. Manusia diberikan Alkitab sebagai penuntun hidup, supaya pribadinya menjadi sesuai dengan yang Tuhan inginkan.  

Jadikan Alkitab sebagai pedoman hidup kita!


                                                                                                              

Rabu, 06 Mei 2020

Mempelai Kristus


“Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) ~Wahyu 19:7,8~

          Pernikahan adalah objek penting dalam hidup manusia. Melalui pernikahan Tuhan mengajarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Manusia yang percaya kepada Kristus, akan menjadi mempelai-Nya. Sama halnya dengan mempelai dunia yang menikah, untuk menjadi mempelai Kristus pun harus memiliki karakteristik dan sepadan. Kristus akan datang menjemput Gereja yang dewasa dan penuh kemuliaan, Gereja yang “memakai kain lenan halus dan yang putih bersih.” Ia tidak akan menikah dengan mempelai yang tidak dewasa. Kristus tidak akan membagi takhta-Nya dengan orang-orang yang bertaraf anak-anak rohani yang menolak untuk bertumbuh, atau dengan mereka yang tidak sesuai dengan gambaran-Nya. “Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Dia, jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita” (2 Tim. 2:12).

          Perumpamaan tentang sepuluh gadis dalam Matius 25:1-13, sangat bermakna. Perumpamaan ini tidak berbicara tentang orang-orang yang belum percaya. “Gadis-gadis” menunjukkan bahwa mereka semua adalah orang-orang  percaya yang telah dibasuh darah Anak Domba. Mereka semua sadar bahwa sang Mempelai Laki-laki akan segera datang. (Orang-orang yang belum percaya tidak memiliki iman dan tidak menanti-nantikan kedatangan-Nya). Penekanan utama dari perumpamaan ini bukanlah bahwa apakah gadis-gadis itu sudah diselamatkan atau belum, tetapi siapakah yang layak untuk ikut dalam perjamuan ketika Anak Domba datang. Para gadis yang dibolehkan masuk ke dalam pesta memiliki minyak di dalam pelitanya dan pelita itu menyala dengan terang bagi Yesus. Minyak melambangkan urapan dari persekutuan yang intim dengan Kristus. Para gadis yang tidak memiliki persediaan minyak telah melalaikan persekutuan mereka dengan Tuhan, dan mereka ditolak untuk masuk ke dalam perjamuan itu. Tuhan berkata kepada mereka, “Aku tidak mengenal kamu” (Mat. 25:12).

          Untuk menjadi mempelai Kristus kita harus memiliki syarat-syarat dan menggenapi kualifikasi-kualifikasi-Nya. 

          Hubungan yang dimiliki mempelai dengan Raja segala raja hanya diperuntukkan bagi orang-orang  percaya yang sepenuh hati saja, bukan mereka yang suam-suam kuku dan yang tidak bersungguh hati percaya kepada-Nya.
“Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin atau tidak panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Wahyu 3:15,16).

Semoga kita tidak menjadi orang yang suam-suam kuku tapi menjadi orang yang selalu mempersiapkan kedatangan-Nya, memiliki minyak dan layak untuk menjadi Mempelai Kristus…..Amin!

Jumat, 01 Mei 2020

Temukan Alasan Untuk Bersyukur Kepada TUHAN



“Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam” (Mazmur 92:2-3). ~ LAI~
“It is a good thing to give thanks unto the LORD, and to sing praises unto thy name, O most High: to shew forth thy lovingkindness in the morning, and thy faithfulness every night” (Psalm 92:1). ~King James Version~

            Mengucap syukur adalah unsur pokok dan penting dalam hidup orang percaya. Mengucap syukur adalah ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas semua hal yang terjadi dalam hidup. Kita bersyukur untuk semua kebaikan Tuhan, bersyukur untuk kesetiaan Tuhan, bersyukur untuk kasih Tuhan yang besar, bersyukur untuk rahmat dan kemurahan Tuhan, bersyukur untuk anugerah Tuhan, bersyukur untuk belas kasihan Tuhan, bersyukur untuk perlindungan Tuhan, bersyukur untuk berkat Tuhan, bersyukur untuk penyertaan Tuhan, bersyukur untuk pimpinan Tuhan, bersyukur untuk keselamatan yang Tuhan beri.  Kita mengucap syukur banyak jika kita menerima hal baik dalam hidup kita. Namun jika kita mengalami hal yang tidak baik dalam hidup, mampukah kita mengucap syukur? Hal yang tidak baik seperti: usaha yang bangkrut karena ditipu, meninggalnya orang yang kita kasihi, mengalami perlakuan yang tidak adil, bersyukur untuk wabah COVID-19 yang sedang melanda dunia, dll… 
            Firman Tuhan dalam 1 Tes. 5:18 berkata: “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”Dalam New International Version dikatakan: “Give thanks in all circumstances, for this is God’s will for you in Christ Jesus.”

“Mengucap syukur dalam segala keadaan…” Orang percaya yang sungguh-sungguh percaya Tuhan akan mampu mengucap syukur walaupun mengalami hal pahit dan sulit yang terjadi dalam kehidupannya. Namun sebaliknya orang percaya yang tidak sungguh-sungguh percaya, hanya sekedar percaya; tidak akan mampu mengucap syukur kalau hal buruk terjadi dalam kehidupannya justru sebaliknya menyalahkan Tuhan dan lebih parah lagi, meninggalkan Tuhan.  Saya katakan seperti ini karena hal ini sesuai dengan pengalaman saya. Waktu saya baru menjadi orang percaya, saya tidak bisa bersyukur jika hal buruk terjadi, namun dalam perjalanan waktu, iman saya semakin bertumbuh dan Tuhan selalu menyingkapkan kebenaran-Nya. Saya mulai belajar untuk mengucap syukur dalam keadaan yang tidak menyenangkan walaupun harus diakui bahwa sangat sulit dan harus melatih diri untuk melakukan itu. 
            Tuhan senang kepada anak-anak-Nya yang suka mengucap syukur. Jika saudara adalah orangtua yang memiliki anak, dan saudara sangat mengasihi anak-anak saudara, pasti saudara senang memberi sesuatu kepada anak-anak. Jika anak saudara mengucapkan terima kasih setelah saudara memberikan sesuatu atau hadiah kepadanya, tentu saudara juga merasa senang. Tapi bagaimana kalau saudara memberikan hadiah tapi anak saudara tidak mengucapkan terima kasih? Sebagai orang tua yang sungguh-sungguh mengasihi anak-anak, saudara akan tetap mengasihi anak saudara walaupun ia tidak mengucapkan terima kasih, tapi akan berbeda jika saudara memberikan hadiah kepada anak yang lain dan dia sangat senang dan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada saudara. Saudara juga akan sangat senang untuk terus memberikan hadiah kepadanya. 
            Tuhan, mengasihi kita lebih dari orangtua yang melahirkan kita. Tuhan senang memberkati kita jika kita selalu mengucap syukur. Mari kita belajar untuk terus bersyukur… Bersyukur untuk nafas dan kesempatan hidup yang masih Tuhan beri. Sudah ratusan ribu orang yang meninggal dunia karena COVID-19. COVID-19 menginfeksi orang dalam semua lapisan masyarakat, baik orang kaya dan juga orang miskin. 
Ada satu kesaksian dari salah satu anggota keluarga yang menjadi korban Covid-19. Dia berkata, “Orangtuaku sangat kaya, tapi dia harus meninggalkan kekayaannya dan tidak bisa menggunakan kekayaannya untuk membeli nafas yang gratis.” Kita bersyukur untuk nafas  gratis yang Tuhan beri sampai hari ini dan kesempatan untuk masih hidup di dunia. Tuhan mempunyai maksud untuk hidup kita. 
 
Adalah baik untuk mengucap syukur kepada Tuhan dan memuji Dia atas kasih setia-Nya dari pagi sampai malam…
Ucapkanlah syukur melalui perkataan, nyanyian dan puji-pujian,  doa, pengagungan dan mempersembahkan apa yang kita miliki kepada-Nya dengan tulus dan  rendah hati!

Tuhan Yesus memberkati, amin!