Minggu, 12 Agustus 2012

SUKACITA SEJATI - SUKACITA PALSU

Dosa itu menarik hati. Dosa dapat mendatangkan kesenangan untuk sementara (Ams.7:12-27). Kesenangan dari dosa memikat banyak orang yang mencari-cari kesenangan, kenikmatan, hiburan kemasyuran, kekayaan dan kenyamanan. Manusia berpikir bahwa jika mereka mendapatkan hal-hal tersebut, mereka akan bahagia dan bersukacita.
Kesenangan-kesenangan dunia itu menarik hati karena menawarkan kelepasan dari keadaan-keadaan yang membosankan dan muram, dan setan selalu siap untuk menawarkan kepalsuan kepada orang-orang yang tidak bahagia. Namun ingat, bahwa kesenangan yang berasal dari setan sifatnya hanya sementara dan selalu mengalami titik akhir yang mengecewakan.
Sukacita yang dibuat manusia sangat berbeda. Sukacita seperti itu hanya ada di luar saja dan bergantung kepada keadaan-keadaan yang selalu berlangsung sesuai kehendaknya. Sebaliknya sukacita ilahi itu ada di dalam. Sukacita ilahi menopang kita sekalipun ketika segala yang kita lakukan, tidak menghasilkan apa-apa dan mengecewakan (Hab. 3:17-18).
Sukacita datang dari Kristus yang berdiam di dalam kita sebagai sebuah mata air kehidupan. Ia adalah Sumber Air Hidup. Sukacita menetap di dalam kita ketika kita menjadikan Kristus sebagai sumber air kehidupan kita. Sebaliknya jika kita mendua hati atau minum air dari sumber-sumber yang lain, kita tidak akan mengalami sukacita ilahi. Ketika umat Allah minum dari sumber-sumber air yang lain di dalam dunia ini, ini menggambarkan bahwa Yesus tidak memuaskan. Ungkapan “Yesus memuaskanku” hanyalah ungkapan yang keluar dari bibir saja, tetapi sesungguhnya hal itu bukan sesuatu yang benar-benar dirasakan di hati. Pelayanan tidak bisa memuaskan hati kita. Demikian juga dengan sukses dan popularitas. Salomo memiliki segala hal ini: hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, ia lebih bijaksana dari antara orang dan bangsa lain disekelilingnya. Ia bersajak tentang pohon-pohonan, hewan, burung-burung, binatang melata dan ikan-ikan. Orang-orang dari segala bangsa datang mendengar hikmatnya, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar hikmatnya itu (1 Raj. 4:29-34). Tetapi tulisannya dalam kitab Pengkhotbah mencatat bahwa  walaupun ia berbahagia dengan semua yang telah dilakukannya, semua itu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin (Pkh. 2:1-11). Salomo telah kehilangan hadirat Allah karena ia mengabaikan hubungannya dengan Allah ( 1 Raj. 11: 6). Hatinya terbagi-bagi dengan kasih akan hal-hal yang lain: bukit-bukit pengorbanan/berhala (1 Raj. 3:3) dan perempuan-perempuan asing yang menjadi istrinya (1 Raj.11:11).
     Kasih manusia tidak memuaskan. Wanita Samaria yang berada di tepi sumur telah menikah sebanyak lima kali, dan pria yang hidup bersamanya pada saat itu bukan suaminya ( Yoh 4:14). Kristus menawarkan sebuah sumber air yang lain dengan berkata, “…Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai hidup yang kekal”  (Yoh 4:14).
Ajaran Firman Allah mengenai sukacita adalah sebagai berikut:
  1. Sukacita berhubungan dengan keselamatan yang disediakan Allah di dalam Kristus (1 Ptr 1:3-6; Mzm 5:12; 9:3; Yes 35:10) dan Firman Allah (Yer 15:16; Mzm 119:14).
  2. Sukacita mengalir dari Allah sebagai suatu aspek dari buah Roh (Mzm 16:11; Rm 15:13; Gal 5:22). Sukacita tidak datang dengan sendirinya, tetapi hanya dialami bila kita memelihara hubungan yang tetap dengan Kristus (Yoh 15:1-11). Sukacita menjadi lebih besar bila Roh Kudus membawa kesadaran  yang mendalam akan kehadiran dan kedekatan Allah di dalam kehidupan kita (Yoh 14:15-21). Yesus mengajar bahwa sukacita kita penuh jika kita mengasihi orang lain, menaati perintah-perintah-Nya (Yoh 15:7, 10-11) dan dipisahkan dari dunia (Yoh 17:13-17).
  3. Sukacita tidak dapat dimusnahkan oleh rasa sakit, penderitaan, kelemahan, atau keadaan yang sulit (Mat 5:12; Kis 16:23-25; 2 Kor 12:9).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar