“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya:
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam
kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12)
Terang/cahaya
sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Makanya pada hari pertama
“penciptaan”, Allah menciptakan “terang.” Allah melihat bahwa terang itu baik,
lalu dipisahkannya terang itu dari gelap. Bukan hanya itu, Ia juga menciptakan
benda-benda penerang, yaitu matahari untuk menerangi pada siang hari dan bulan
serta bintang-bintang untuk menerangi pada malam hari. Dan Allah melihat bahwa semua
yang Ia ciptakan itu sangat baik. “Terang” sangat penting dan berarti dalam
hidup manusia.
Bahkan seorang
manusia yang dikaruniai Tuhan kecerdasan/kepintaran dan ketekunan, menciptakan
benda penerang yang sampai hari ini kita pakai. Thomas Alva Edison, seorang
ilmuwan asal Amerika, dan merupakan salah satu ilmuwan terbesar sepanjang sejarah. Edison
mulai bekerja pada usia yang sangat muda dan terus bekerja sampai akhir
hayatnya. Selama karirnya Thomas Alva Edison telah mempatenkan sekitar 1.093
hasil penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera
film. Ketiga penemuannya membangkitkan industri-industri besar bagi industri
listrik, rekaman dan film yang akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di
seluruh dunia. Kita patut bersyukur dan
berterima kasih kepada Tuhan karena sudah menciptakan seorang yang bernama
Thomas Alva Edison, berterima kasih kepada orang tuanya dan juga patut memberikan
apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Thomas Alva Edison karena dengan
ketekunan dan kerja kerasnya, ia mampu membuat sesuatu yang sangat berarti
dalam hidup manusia. Bayangkan saja, jika sampai hari ini tidak ada lampu
listrik dalam rumah kita. Walaupun Tuhan sudah menciptakan benda penerang pada
waktu malam dan siang, tapi itupun tidak cukup untuk dapat menerangi bagian-bagian
dalam rumah kita. Bukan berarti bahwa apa yang Tuhan ciptakan tidak sempurna,
Tuhan memberikan wewenang/hak kepada manusia untuk menguasai alam semesta
termasuk apa yang ada di dalamnya. Mengusahakan kehidupan supaya lebih baik,
dan Thomas Alva Edison termasuk di dalamnya.
Sahabat…! Semua yang
kita bicarakan di atas sangat penting dalam hidup kita. Tapi mari kita berpikir lebih dari
sekedar yang kita bicarakan itu. “Terang hidup”. Apa itu? Manusia yang Tuhan
ciptakan telah dikaruniai Tuhan kepintaran dan
kecerdasan yang luar biasa sehingga membuat dunia ini dan apa yang ada
didalamnya semakin hari semakin indah, semakin canggih, mempesona dan menjadi
daya tarik yang hebat. Namun diantara semua kemajuan-kemajuan itu, tidak bisa
disangkal bahwa apa yang menjadi daya tarik itu; justru terkadang membuat
manusia meninggalkan dan melupakan Tuhan bahkan tidak mempercayai Tuhan. Manusia
lebih mempercayai akal dan pikiran, lebih daripada mempercayai Tuhan. Lebih
mempercayai manusia daripada mempercayai Tuhan. Manusia lebih menaruh harapan
kepada kemakmuran, kekayaaan bahkan ketenaran; dan di saat manusia tidak
menaruh harapannya kepada Tuhan, mengandalkan pikiran sendiri, sebenarnya itu
juga adalah dosa. Dosa bukan hanya melakukan perbuatan-perbuatan jahat seperti
mencuri, berzinah, berbuat cabul, merampok, membunuh, berbohong, dan lain-lain,
tapi juga pada saat kita tidak mengandalkan Tuhan dan tidak mengizinkan Tuhan
menjadi pusat dalam seluruh hidup kita. Tuhan tahu bahwa manusia dalam dunia
ini semua adalah orang berdosa. Bahkan kita sendiri, “Jika kita berkata, bahwa
kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada
di dalam kita” (1 Yohanes 1: 8 ). Kita adalah orang berdosa, secara rohani
artinya bahwa kita berada dalam kegelapan. Ya, walaupun saat ini kita berada
dalam kamar atau ruangan yang diterangi cahaya lampu yang terang, atau matahari
dan bulan yang sedang bersinar sehingga sekitar kita menjadi terang, tapi kita
adalah orang berdosa artinya kita berada dalam kegelapan.