
- Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah dan Tuhan. Roma 1:4: “…dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”
- Kebangkitan Yesus menjamin bahwa betapa mujarab dan manjurnya “kematian-Nya yang menebus dosa manusia.” Sebagaimana Kristus telah bangkit dari antara orang mati, demikian juga orang yang percaya kepada-Nya akan hidup dalam hidup yang baru.
- Kebangkitan Yesus membuktikan kebenaran Alkitab. Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
- Kebangkitan Yesus memastikan bahwa akan ada penghakiman bagi orang fasik di masa depan.
- Kebangkitan Yesus menjadi dasar karunia Roh Kudus dan hidup kekal.
- Kebangkitan Yesus memastikan bahwa orang percaya kelak akan berada dengan Dia di sorga dan membangkitkan serta mengangkat orang percaya dalam kedatangan-Nya yang Kedua Kali di dunia.

Tugas ini (Amanat Agung) harus
dilakukan oleh semua orang percaya dengan
tujuan menyaksikan, menyampaikan, memberitakan, menceritakan tentang Yesus
kepada semua orang. Yesus adalah Penyelamat manusia karena manusia tidak bisa
menyelamatkan dirinya sendiri dan “barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak
binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16 b). Dalam kalimat ini
kembali lagi saya katakan bahwa “FREE WILL atau KEHENDAK BEBAS” berperan
penting. Orang yang percaya kepada
Yesus, adalah hasil dari pilihannya untuk menggunakan kehendak bebasnya atau
free willnya untuk percaya kepada Yesus, sebaliknya orang yang tidak percaya
kepada Yesus, iapun menggunakan kehendak bebasnya atau free willnya untuk tidak
percaya kepada Yesus. Jadi, jika ada orang yang memilih percaya kepada Yesus
setelah ia mendengar kabar atau cerita tentang Yesus, itu bukan dijadikan
Kristen atau Kristenisasi, tapi karena PILIHAN-nya ia memilih untuk percaya.
setiap anak-Nya. Ia menyertai kita di dalam diri Roh Kudus dan
melalui Firman-Nya. Oleh karena itu, bagaimanapun keadaan kita – lemah, miskin,
rendah, tampak tidak penting…Ingat! Ia memperdulikan kita. Memperhatikan setiap
pencobaan dan pergumulan yang kita alami dalam kehidupan ini. Ia memperhatikan
kita ketika kita menderita oleh karena mengikut Dia dan melayani Dia. Ia
memperhatikan kita ketika dihina karena percaya kepada-Nya.
Ingat pesan-Nya:
“AKU MENYERTAI KAMU”.
“AKU MENYERTAI KAMU”, ketika kita
dalam ketakutan…
“AKU MENYERTAI KAMU”, ketika kita
mengalami kesulitan dalam hidup dan pelayanan…
“AKU MENYERTAI KAMU”, ketika kita
dalam keragu-raguan…
“AKU MENYERTAI KAMU”, adalah
jawaban ketika kita sakit hati…
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita berada dalam tekanan-tekanan..
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita tidak berdaya
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita dibenci…
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita sakit…
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita dalam kekosongan dan kehampaan…
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita dalam keputusasaan…
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita dalam penderitaan..
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita dalam kesedihan…
“AKU MENYERTAI
KAMU”, ketika kita jatuh...
AKU MENYERTAI
KAMU SENANTIASA SAMPAI AKHIR ZAMAN!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar