Kebangkitan YESUS adalah salah satu kebenaran utama dalam
injil. Mengapa kebangkitan YESUS penting bagi kita yang percaya kepada-Nya? Ada beberapa alasan yang dapat
saya tuliskan di bawah ini:
- Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah dan Tuhan. Roma 1:4: “…dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.”
- Kebangkitan Yesus menjamin bahwa betapa mujarab dan manjurnya “kematian-Nya yang menebus dosa manusia.” Sebagaimana Kristus telah bangkit dari antara orang mati, demikian juga orang yang percaya kepada-Nya akan hidup dalam hidup yang baru.
- Kebangkitan Yesus membuktikan kebenaran Alkitab. Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
- Kebangkitan Yesus memastikan bahwa akan ada penghakiman bagi orang fasik di masa depan.
- Kebangkitan Yesus menjadi dasar karunia Roh Kudus dan hidup kekal.
- Kebangkitan Yesus memastikan bahwa orang percaya kelak akan berada dengan Dia di sorga dan membangkitkan serta mengangkat orang percaya dalam kedatangan-Nya yang Kedua Kali di dunia.
Kebangkitan Yesus merupakan suatu
peristiwa yang terbukti secara histories. Setelah Yesus bangkit, Ia tetap
tinggal di bumi selama 40 hari, menampakkan Diri dan berbicara kepada murid-murid-Nya dan
pengikut-pengikut-Nya. Ia juga memberikan perintah kepada murid-murid-Nya,
untuk menjadikan orang-orang dari semua bangsa menjadi murid-Nya. Dalam Alkitab
terjemahan NIV dikatakan: “ Therefore go and make disciples of all nations,
baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit…
” (Matthew 28:19). Saya menafsirkan, jadikan murid-murid Yesus dari setiap
bangsa/ jadikan orang-orang dari setiap bangsa murid-Nya. Mungkin agak berbeda
dengan terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia yang menerjemahkan: “
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku… ”(Mohon maaf kepada LAI atau pihak terkait, apakah
saya yang salah mengartikan ayat ini, saya berharap ada orang yang lebih tahu
dapat menjelaskan kepada saya). Kata-kata ini merupakan Amanat Agung Yesus
Kristus kepada kesebelas murid-murid-Nya di sebuah bukit di Galilea tempat yang
disebut Yesus bahwa mereka akan bertemu di situ. Amanat ini menyatakan sasaran,
tanggungjawab dan tugas yang harus dilaksanakan
oleh para murid. Tugas yang berat, tapi Yesus berjanji akan menyertai mereka
sampai akhir zaman. Tugas yang berat tapi indah dan mulia. Tugas yang Yesus
perintahkan sebelum Ia terangkat ke Sorga. Tugas ini berlaku bukan hanya kepada
kesebelas murid Yesus yang pada waktu itu bersama-sama dengan Dia, tetapi
kepada kita semua yang percaya kepada-Nya, termasuk kewajiban gereja untuk
mengutus utusan gerejani ke setiap bangsa.
Perlu diingat bahwa perintah ini bukan menjadikan orang menjadi orang
Kristen, Pengkristenan atau Kristenisasi, tetapi menjadikan orang menjadi murid
Yesus. Artinya menyampaikan, mengajar, mendidik dan membuat semua orang yang
percaya kepada Yesus bukan sekedar bertobat, tetapi memisahkan diri dari
kehidupan dunia yang bertentangan dengan perintah –perintah-Nya dan
sungguh-sungguh mentaati perintah-perintah-Nya dengan segenap hati, pikiran dan
kehendaknya. Ini juga berlaku kepada mereka yang sebelumnya bukan orang yang
percaya kepada Kristus tetapi mereka mendengar kesaksian tentang Yesus,
kemudian dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan, mengambil keputusan untuk percaya kepada Yesus.
Tugas ini (Amanat Agung) harus
dilakukan oleh semua orang percaya dengan
tujuan menyaksikan, menyampaikan, memberitakan, menceritakan tentang Yesus
kepada semua orang. Yesus adalah Penyelamat manusia karena manusia tidak bisa
menyelamatkan dirinya sendiri dan “barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak
binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16 b). Dalam kalimat ini
kembali lagi saya katakan bahwa “FREE WILL atau KEHENDAK BEBAS” berperan
penting. Orang yang percaya kepada
Yesus, adalah hasil dari pilihannya untuk menggunakan kehendak bebasnya atau
free willnya untuk percaya kepada Yesus, sebaliknya orang yang tidak percaya
kepada Yesus, iapun menggunakan kehendak bebasnya atau free willnya untuk tidak
percaya kepada Yesus. Jadi, jika ada orang yang memilih percaya kepada Yesus
setelah ia mendengar kabar atau cerita tentang Yesus, itu bukan dijadikan
Kristen atau Kristenisasi, tapi karena PILIHAN-nya ia memilih untuk percaya.