Senin, 09 Februari 2015

Penghiburan di Tengah Ketidakpastian


Bacaan Alkitab: Yesaya 40:1-8: 
1 Hiburkanlah-hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu, 
2 tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN  dua kali lipat karena segala dosanya.
3 Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
4 Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;
5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."
6 Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.
7 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembuskannya dengan nafasnya. Sesungguhnya bangsa itu seperti rumput.
8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."    

    Di tengah keputusasaan dan ketidakberdayaan dan bahkan kehilangan harapan karena berada dalam pembuangan di Babel, bangsa Israel seharusnya bersukacita karena Allah tidak meninggalkan mereka. Allah tetap mengingat dan ingin menyelamatkan mereka, namun Ia menghendaki seorang pemimpin yang mau menyampaikan suara Tuhan kepada bangsa Israel. Yesaya terpanggil untuk menyuarakan isi hati Tuhan kepada bangsa Israel. Melalui suatu penglihatan, Tuhan datang kepadanya dan bertanya: “Siapakah yang akan Kuutus?  Yesaya menyahut: “Ini aku, utuslah aku.” Yesaya sadar bahwa ia adalah orang berdosa, seorang yang najis bibir dan tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun Tuhan tidak melihat latarbelakang kehidupannya yang berdosa. Tuhan tahu kelemahan manusia dan hamba-Nya yang mau meresponi panggilan-Nya, dan Tuhan tidak membiarkan hamba-Nya itu dalam dosa. Tuhan mengampuni dosa-dosa Yesaya. Sebelumnya Tuhan bertanya kepada Yesaya, “Siapakah yang akan Kuutus?” Tuhan sudah terlebih dahulu menyentuh bibirnya. Artinya Tuhan sudah mengampuni dan menyucikan dosa-dosa Yesaya. Kelemahannya dalam hal perkataan, bibir yang membicarakan hal berdosa dan najis telah disucikan Tuhan. “Kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni”. Tuhan mau memakai seseorang yang meresponi panggilan-Nya dengan tulus dan kesungguhan.

    Pada bagian ini , ada beberapa berita penting yang Tuhan ingin, nabi Yesaya sampaikan kepada bangsa Israel:
Pertama: Berita Penghiburan (ay. 1)
    Sebuah kalimat sederhana tapi mempunyai makna yang dalam. “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikianlah firman Allahmu.” Yesaya sampaikan kata-kata ini kepada bangsa Israel bahwa Tuhan ingin menghibur mereka. Kenapa bangsa Israel harus dihibur? Karena Tuhan tahu bahwa mereka berada dalam penderitaan yang dalam, mereka berada dalam pembuangan, mereka berada dalam keputusasaan, mereka kehilangan harapan, mereka berada dalam perhambaan. Berita sukacita dari Allah yang diserukan melalui hambanya nabi Yesaya kepada segenap umat Israel untuk tenang, tidak takut. Allah yang menghukum umat Israel karena dosa-dosanya  dalam pembuangan di Babel adalah juga Allah yang penuh belaskasihan dan penuh pengampunan. Tidak selamanya Allah membiarkan umat-Nya berada dalam kesengsaraan dan penderitaan.  Ia telah memerintahkan hamba-Nya nabi Yesaya untuk menyerukan bahwa : “Perhambaan mereka telah berakhir dan kesalahan mereka telah diampuni oleh Tuhan” (ay.2).
Kedua: Berita Keselamatan (ay.3)
    Yesaya menubuatkan kedatangan Sang Juruselamat ke dalam dunia yang membebaskan manusia dari kutuk dan penghukuman. Sang Juruselamat yang akan menyelamatkan manusia dari kematian kekal. Karena itu, jalan itu harus dipersiapkan. “Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran” (ay. 4). Yohanes Pembaptis dialah yang mempersiapkan jalan untuk Tuhan, yang mempersiapkan kedatangan Juruselamat,. Nubuat tentang seorang yang mempersiapkan Jalan Tuhan sudah dinubuatkan nabi Yesaya jauh sebelumnya. Untuk mempersiapkan Jalan untuk Tuhan, semua umat-Nya harus bertobat, menyucikan diri agar kemuliaan Tuhan dinyatakan di tengah-tengah umat-Nya. Tuhan akan dimuliakan ditengah-tengah umat-Nya yang mempersiapkan diri dan mempersiapkan Jalan Tuhan.
Ketiga: Berita Kekekalan (ay. 8)
    Yesaya menyampaikan kepada umat Israel bahwa manusia adalah seperti rumput dan semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnya bangsa itu seperti rumput (ay. 7). Firman Tuhan ini mengajarkan umat Israel untuk tidak membanggakan diri, karena manusia sesungguhnya tidak berarti apa-apa. Manusia diibaratkan hanya seperti rumput. Sebentar saja layu, oleh karena itu manusia jangan menjadi sombong. Tubuh manusia adalah fana, tidak kekal. Yang kekal adalah Firman Allah (ay. 8): “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap selama-lamanya.” Ayat ini tersirat pentingnya mendengar firman Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan firmankan. Oleh karena itu bangsa Israel jangan meremehkan hamba-hamba-Nya yang menyampaikan firman Allah, terlebih jangan meremehkan firman Allah yang disampaikan itu. Firman Allah memberikan kehidupan kekal kepada setiap orang yang percaya akan perkataan-Nya.

    Firman Tuhan ini bukan hanya dikhususkan kepada orang Israel saja, tetapi kepada semua orang percaya dan orang yang belum percaya dimanapun berada. Tuhan mengasihi semua orang yang berada dalam penderitaan, keputusasaan, kemalangan dan ketidakberdayaan karena dosa. Tuhan mengasihi, melawat, mengampuni bahkan ingin menyelamatkan. Allah yang mengasihi umat Israel adalah Allah yang sama yang mengasihi kita semua. Saat ini Tuhan sedang menunggu kita untuk datang kepada-Nya. Marilah kita mau datang kepada Tuhan yang mampu memberi kita hidup kekal, Allah yang begitu mengasihi kita, Allah yang berbelaskasihan kepada orang berdosa. 
Tuhan ingin supaya kita percaya dan taat.
Jangan lewatkan kesempatan yang ada, datang kepada Tuhan, saat ini Dia sedang menunggu kita karena Dia sangat mengasihi kita. Jangan abaikan kesempatan yang ada, jangan abaikan suara-Nya yang memanggil kita, dan jangan menolak kasih-Nya. Tuhan berkata bahwa manusia seperti rumput..hidup kita di dunia ini tidak kekal, hanya sementara. Tapi kita akan hidup dalam kekekalan, nanti... setelah kesempatan kita hidup di dunia berlalu...entah kita akan hidup kekal di sorga atau hidup kekal di neraka, tapi Tuhan ingin kita bersama Dia di tempat yang menyenangkan, di sorga yang kekal.
Oleh karena itu Tuhan mau supaya kita semua percaya dan taat kepada-Nya hari demi hari. Amin!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar