Berfirmanlah TUHAN kepadanya:
“Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang
Midian itu sampai habis.” (Hakim-hakim 6:16)
Firman Tuhan dalam ayat ini menceritakan seorang yang bernama
Gideon. Gideon, seorang muda berasal dari suku Manasye. Dia dipilih Tuhan untuk
membebaskan bangsa Israel dari tangan orang Midian. Tuhan mengizinkan bangsa
Israel dikuasai oleh bangsa Midian selama 7 tahun karena bangsa Israel berbuat
jahat dimata Tuhan. Mereka sangat menderita karena perbuatan jahat orang
Midian, mereka menjadi sangat melarat dan akhirnya berseru kepada Tuhan dan
Tuhan menjawab seruan mereka. Tuhan mengutus Gideon. Sebagai manusia biasa
Gideon merasa tidak mampu untuk membebaskan bangsanya dari tangan bangsa
Midian, tapi Tuhan melihat Gideon dengan cara yang berbeda. Tuhan melihat bahwa
Gideon mampu melakukannya.
Setiap orang memiliki sebuah gambaran tentang dirinya.
Pertanyaannya adalah, apakah gambaran tentang siapa diri kita sesuai dengan
apa yang Tuhan katakan tentang siapa diri kita? Pribadi-pribadi yang melihat
diri mereka seperti Tuhan melihat biasanya mereka bahagia dengan keadaan
mereka. Mereka tahu bahwa mereka diciptakan dalam gambar Tuhan dan Ia telah
memahkotai mereka dengan kehormatan yang besar. Mereka merasa senang dengan
diri mereka sendiri, karena mereka tahu bahwa Tuhan mengasihi mereka. Tuhan
ingin kita melihat diri kita sendiri sebagai harta karun yang sangat berharga.
Ia ingin kita senang dengan diri kita sendiri. Tuhan mengetahui bahwa kita
tidak sempurna, bahwa kita memiliki kekurangan dan kelemahan. Namun demikian
Tuhan tetap mengasihi kita. Ia telah menciptakan kita sesuai gambar-Nya, dan Ia
terus menerus membentuk kita, menyesuaikan kita dengan karakter-Nya, menolong
kita dalam kehidupan kita.
Kita harus belajar untuk mengasihi diri kita sendiri
karena begitulah Tuhan melihat kita. Tuhan ingin supaya kita merasa bahwa kita
dapat melakukan sesuatu yang besar, tetapi terkadang kita berkata: “Aku bukan siapa-siapa.”,
aku tidak bisa melakukannya. Dalam Hakim-hakim 6:12, malaikat Tuhan berkata
kepada Gideon, “Tuhan besertamu, hai pahlawan yang gagah perkasa!” Saat
malaikat itu meneruskan mengatakan kepada Gideon bagaimana Tuhan
menginginkannya menyelamatkan umat Israel dari orang-orang Midian, suatu bangsa
yang bengis dan kafir yang telah menjajah negeri mereka, Gideon memperlihatkan gambaran dirinya yang asli. Ia menjawab, “Bagaimana mungkin engkau mengharapkan aku
menyelamatkan bangsa Israel? Aku berasal dari kaum terkecil dari seluruh suku
Manasye. Dan aku adalah yang paling muda dari keluarga ayahku.” Tetapi memang
menarik jika memperhatikan cara Gideon melihat dirinya sendiri dan cara Tuhan
memandangnya. Walaupun Gideon merasa tidak memenuhi syarat, ketakutan, dan kekurangan rasa percaya diri,
Tuhan masih menyebutnya sebagai seorang pahlawan yang gagah berani. Gideon
merasa lemah Tuhan memandangnya sebagai orang kuat. Gideon merasa tidak
memenuhi syarat, Tuhan memandangnya sebagai orang yang mampu melakukan pekerjaan
itu. Gideon tidak merasa aman, Tuhan memandangnya cukup mempunyai rasa percaya
diri dan ketegasan untuk memimpin umat-Nya kedalam peperangan dan keluar
sebagai pemenang. Dan Gideon berhasil. Demikian juga dengan kita. Tuhan
memandang kita sebagai seorang pemenang. Mungkin kita tidak melihatnya, tapi
Tuhan melihat. Yang Tuhan inginkan dari kita adalah mempercayai Dia, dan mulai
berpikir hal yang baik mengenai diri kita. Tuhan ingin kita menjadi seorang
pemenang. Tuhan ingin kita menjadi seorang pemenang dari gambaran diri yang
buruk, citra diri yang buruk, dan menjadi pemenang dalam kehidupan yang penuh
dengan perbuatan dosa. Tuhan ingin menjadi pemenang untuk mengalahkan perbuatan
jahat yang mengusai seluruh hidup dan pikiran kita. Tuhan ingin kita menjadi
pemenang atas dosa, kuasa jahat iblis yang berusaha untuk menjatuhkan kita.
Tuhan ingin kita menjadi
pemenang, dan Tuhan ingin memakai kita menjadi alat-Nya untuk membebaskan
mereka yang sedang menderita karena perbuatan dosa. Mereka tidak tahu tentang Tuhan
yang benar, mereka tidak tahu tentang Jesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat manusia. Mereka tidak tahu tentang kabar baik keselamatan… Kita
adalah salah seorang yang ditugaskan Tuhan untuk melakukan tugas itu! Hargai
diri kita seperti yang Tuhan ciptakan, dan supaya kita menjadi efektif dalam
mengungkapkan kasih Tuhan kepada sesama, amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar