Kamis, 02 April 2020

Jadilah yang Asli




        “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26)

Banyak masalah social, jasmani dan emosional berasal dari kenyataan bahwa kita tidak menyukai diri kita sendiri. Kita tidak nyaman dengan rupa kita sendiri, cara bicara, atau tindakan yang kita lakukan. Kita tidak suka dengan kepribadian kita. Terkadang kita membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain. Kita berkata: “ Seandainya, jika aku seperti dia…jika aku seperti dia…jika aku seperti dia…kita tidak puas dengan keadaan diri kita sendiri, dan bahkan lebih parah lagi ada orang yang beranggapan bahwa dirinya adalah keturunan gibbon atau kera menurut teori Evolusi. Harus diketahui bahwa Evolusi merupakan rekayasa naturalistis untuk menerangkan asal mula dan perkembangan alam semesta. Pandangan ini bertolak dari anggapan bahwa tidak ada Pencipta Ilahi dan berkepribadian yang menciptakan dan membentuk dunia. Mereka beranggapan bahwa segala sesuatu dijadikan melalui serangkaian peristiwa kebetulan selama berbiliun-biliun tahun. Ajaran Evolusi ini tidak sungguh-sungguh ilmiah. Evolusi merupakan hipotesis tanpa “bukti ilmiah.” Orang Kristen yang percaya Alkitab harus menolak teori ini.
Firman Tuhan di atas jelas bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang memiliki unsur tubuh, jiwa dan roh, memiliki pikiran, perasaan dan kehendak agar dapat menanggapi-Nya dan menyembah karena iman, kesetiaan, dan rasa syukur. Allah begitu menginginkan hubungan dengan manusia sehingga ketika Iblis berhasil menggoda Adam dan Hawa untuk memberontak dan tidak menaati perintah-Nya, Allah berjanji akan mengutus seorang Juruselamat untuk menebus manusia dari dampak-dampak dosa. Dengan cara ini, Allah bisa memiliki umat-Nya kembali yang akan menikmati, memuliakan dan hidup di dalam kebenaran dan kekudusan dengan Dia.
Kita harus berbahagia karena Allah menciptakan kita menurut gambar dan rupa-Nya. Kita harus bersyukur dengan keadaan kita, kepribadian kita, walaupun setiap manusia berbeda. Kita jangan membandingkan diri kita dengan orang lain. Tuhan telah memberikan kepada kita karunia yang berbeda untuk maksud tertentu. Jangan merasa tidak percaya diri dan jangan biarkan tekanan-tekanan luar membentuk kita menjadi sesuatu atau seseorang yang bukan kita. Tuhan memastikan bahwa kita memiliki keunikan pribadi. Kita seharusnya tidak merasa buruk karena kepribadian, selera, kegemaran atau bahkan kecenderungan-kecenderungan rohani yang tidak sama dengan orang lain. Ada orang yang suka bergaul dan bersemangat namun ada orang pemalu dan santai. Ada orang yang suka memakai jas lengkap dan dasi; tapi ada orang lain yang lebih suka memakai celana jeans yang nyaman. Beberapa orang menutup mata mereka dan mengangkat tangan saat menyembah Tuhan; tapi beberapa yang lain menyembah Tuhan  dalam sikap yang tenang, dan Tuhan menyukai semuanya. Jangan mengira bahwa kita harus menyesuaikan keinginan kita dengan orang lain; demikian juga, jangan marah saat orang lain tidak sesuai dengan keinginan kita. Jalani hari hari kita dengan sikap, aku menikmati pribadi yang Tuhan ciptakan. Jadilah diri sendiri, jangan menjadi palsu!


Doa: Bapa, aku bersyukur karena Engkau menciptakan aku serupa dengan gambar-Mu. Aku juga bersyukur karena Engkau telah menciptakan aku sebagaimana aku ada, dengan kekuatan dan kelemahan, dengan kekurangan dan kelebihan. Terima kasih karena Engkau sangat mengasihiku, dan tolong aku untuk menikmati pribadi yang telah Engkau ciptakan, dan hidup setiap hari dengan mengetahui bahwa Engkau telah menempatkan aku dalam dunia ini untuk maksud tertentu. Terima kasih Bapa karena hanya di dalam Engkau, aku mendapatkan arti hidup yang sesungguhnya..dalam nama Yesus, amin!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar