Kamis, 20 Agustus 2020

One Spirit

 "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia”  (1 Kor. 6:17).

 

Ayat di atas adalah sebagian dari ungkapan rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus. Pada waktu rasul Paulus menulis surat ini, ia berada di Efesus. Suratnya kepada jemaat Korintus ini, ia tulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus. Berita mengenai masalah-masalah yang terjadi di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus. Setelah itu, utusan dari jemaat Korintus  menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus untuk memohon petunjuk untuk berbagai persoalan yang terjadi di Korintus.

Korintus adalah sebuah kota kuno di Yunani yang terkemuka pada zaman rasul Paulus. Sama halnya dengan banyak kota makmur dan maju pada zaman sekarang, kota Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini dan terkenal dengan perbuatan cabul dan hawa nafsu.

Dosa, adalah masalah yang paling besar dalam kehidupan manusia. Berbagai macam dosa dilakukan oleh manusia, tidak terkecuali orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan berada dalam kumpulan orang-orang percaya dalam gereja. Jemaat di Korintus walaupun sudah mengenal Allah, namun mereka masih terikat dengan dosa serius, salah satunya adalah percabulan. Oleh karena itu dalam ayat sebelumnya rasul Paulus menuliskan: “….Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh” (1 Kor. 6:13b). Dilanjutkan dengan ayat selanjutnya, ia berkata: “ Tidak tahukan kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak! Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: “Keduanya akan menjadi satu daging” (1 Kor. 6:15-16). Rasul Paulus menunjukkan kepada jemaat Korintus dan bagi kita semua sebagai orang percaya tentang kelemahan moral karena akibat dari kebejatan seksual. Orang percaya yang mengikatkan dirinya kepada wanita asusila, akan menjadi satu dengan wanita tersebut dan berada di bawah pengaruh kekuasaan wanita itu, menajiskan apa yang sudah dikuduskan oleh darah Yesus yang tertumpah di kayu salib. Orang percaya yang melakukan hal itu akan terpisah dari Kerajaan Allah karena ia sudah menjadikan tubuhnya anggota dari orang yang asusila dan berdosa.

Percabulan adalah dosa yang menjijikkan bagi Allah lebih dari tindakan dosa lainnya karena dosa percabulan terjadi di dalam tubuh orang percaya yang menjadi Bait Allah. Karena itu, rasul Paulus menasehatkan jemaat di Korintus untuk menjauhkan diri dari kebejatan seksual.

Nasehat rasul Paulus ini bukan  hanya kepada jemaat di Korintus, tetapi buat kita semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Kita harus terus menyadari bahwa tubuh kita adalah Bait Allah di mana Roh Allah berdiam. Kita jangan membiarkan dosa-dosa mengusai kita namun sebaliknya kita harus menghormati dan memuliakan Allah melalui tubuh kita. Sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita sudah menjadi satu roh dengan Dia, jangan mengikatkan diri kita kepada roh lainnya, roh yang  bukan dari Tuhan,  yang membawa kebinasaan.

Semoga Roh Kudus menolong kita untuk memuliakan dan menghormati Tuhan melalui tubuh kita, amin!

 

 

Minggu, 02 Agustus 2020

Tempat Terakhir

“Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; disanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Matius 13:41-43).

 

Saat masih bersama murid-murid-Nya, Yesus banyak membentangkan perumpamaan. Yesus memakai perumpamaan yang berkaitan dengan kehidupan manusia agar mudah dimengerti dan dipahami. Hal menarik yang kembali Tuhan ingatkan kepada saya adalah hal mengenai pemisahan manusia yang Yesus ungkapkan dalam beberapa perumpamaan yang berbeda, namun memiliki makna yang sama. “Perumpamaan mengenai lalang dan gandum,  perumpamaan tentang pukat, perumpamaan tentang perjamuan kawin, perumpamaan tentang kambing dan domba.”

Perumpamaan di atas berbicara tentang orang-orang benar dan orang-orang fasik. Orang-orang benar dan orang-orang fasik hidup bersama-sama. Namun, pada akhir zaman Tuhan akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk memisahkan orang-orang baik dan orang-orang fasik/jahat.  Kedua jenis orang-orang ini akan mendapatkan pahala yang berbeda-beda. Orang-orang jahat akan mendapatkan pahalanya yaitu, “dicampakkan ke dalam dapur api yang penuh ratapan dan kertakan gigi”, sedangkan orang benar akan mendapat tempat bersama-sama dengan Yesus di sorga kekal.

Beberapa kali Yesus membentangkan perumpamaan yang artinya sama yang berbicara tentang pemisahan. Artinya adalah bahwa Yesus sungguh-sungguh serius dengan hal ini. Pada akhir zaman orang-orang jahat akan disiksa dan akan mengalami penderitaan hebat. Penderitaan kekal. Yesus tidak memusnahkan orang-orang fasik atau orang-orang jahat tapi akan dicampakkan ke dalam “dapur api selamanya.” Yesus tidak menginginkan hal ini dialami oleh umat manusia, karena Ia sangat mengasihi mereka. Oleh karena itu Yesus selalu memberikan peringatan kepada manusia untuk percaya dan taat kepada-Nya supaya tidak mengalami penghukuman yang sangat mengerikan itu.

Tempat akhir yang akan kita terima, kita yang menentukannya. Penentuannya adalah saat ini….selagi kita masih bernafas dan hidup di dunia….. Suatu saat nafas kita berhenti, itulah akhir kehidupan kita di dunia ini…dan di mana kita berada sesudahnya? Pilihlah untuk tidak berada dalam dapur api penyiksaan itu, sebaliknya di tempat di mana Yesus berada, di sorga kekal. Saat ini Yesus ada di sana….menyiapkan tempat buat semua orang yang percaya kepada-Nya dan melakukan kehendak-Nya.

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:1-3).

Ungkapan Yesus, “Aku akan datang kembali…..”, ini berbicara tentang Kedatangan Yesus Kedua Kali” ke dalam dunia ini. Seperti Yesus terangkat ke sorga, Ia akan datang kembali ke dalam dunia ini untuk menjemput para pengikut-Nya untuk tinggal bersama-Nya selamanya di sorga. Ini sungguh-sungguh luar biasa. Yesus sungguh sangat baik. Tak terukur kebaikan-Nya…..cinta-Nya begitu dalam, lebar, luas, tinggi…..tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan betapa Yesus sangat mengasihi manusia. Saudara pikirkan…..! Adakah orang yang sebaik Yesus? Dia yang adalah Allah, rela menjadi manusia, menderita, disalibkan. Hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia, Yesus ambil alih. Manusia dibebaskan dari hukuman. Kemudian Ia naik ke sorga, menyiapkan tempat….setelah itu Ia akan datang lagi ke dunia ini…..tujuan-Nya adalah menjemput orang-orang yang percaya kepada-Nya untuk tinggal bersama-Nya selama-lamanya di sorga. Kurang apa lagi saudaraku? Tidak ada Tuhan yang sebaik Yesus. Masihkah kita menyia-nyiakan kasih-Nya yang besar itu? Masihkah kita mempermin-mainkan Yesus dengan tidak mempercayai-Nya sungguh-sungguh? Masihkah kita mengeraskan hati seperti kambing dan bukan menjadi seperti domba? Masihkah engkau tidak mempercayai Yesus?

Hanya dalam Yesus ada kepastian keselamatan. Jangan ada penyesalan saudaraku karena tidak mempercayai Yesus. Neraka itu ada, sorga itu nyata dan Yesus juga nyata. Dia adalah Tuhan. Banyak kesaksian orang-orang yang mempercayai Yesus dan bertemu dengan Yesus. Dia bukan manusia biasa, Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Tidak ada yang lain yang mampu menyelamatkanmu selain Yesus…..!

Percayalah! Tapi bukan sekedar percaya…. Jadilah pengikut-Nya yang sungguh-sungguh dan berkenan kepada-Nya….. ….Dia sedang menantimu saat ini untuk datang kepada-Nya ….! Datanglah kepada-Nya! Jangan sia-siakan kasih-Nya yang besar itu! Pilihlah tempat terindah bersama Yesus di sorga jangan di dapur api penyiksaan kekal yang penuh ratapan dan kertakan gigi.