"Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia” (1 Kor. 6:17).
Ayat di atas adalah sebagian dari ungkapan rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus. Pada waktu rasul Paulus menulis surat ini, ia berada di Efesus. Suratnya kepada jemaat Korintus ini, ia tulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus. Berita mengenai masalah-masalah yang terjadi di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus. Setelah itu, utusan dari jemaat Korintus menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus untuk memohon petunjuk untuk berbagai persoalan yang terjadi di Korintus.
Korintus adalah sebuah kota kuno di Yunani yang terkemuka pada zaman rasul Paulus. Sama halnya dengan banyak kota makmur dan maju pada zaman sekarang, kota Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini dan terkenal dengan perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Dosa, adalah masalah yang paling besar dalam kehidupan manusia. Berbagai macam dosa dilakukan oleh manusia, tidak terkecuali orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan berada dalam kumpulan orang-orang percaya dalam gereja. Jemaat di Korintus walaupun sudah mengenal Allah, namun mereka masih terikat dengan dosa serius, salah satunya adalah percabulan. Oleh karena itu dalam ayat sebelumnya rasul Paulus menuliskan: “….Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh” (1 Kor. 6:13b). Dilanjutkan dengan ayat selanjutnya, ia berkata: “ Tidak tahukan kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak! Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: “Keduanya akan menjadi satu daging” (1 Kor. 6:15-16). Rasul Paulus menunjukkan kepada jemaat Korintus dan bagi kita semua sebagai orang percaya tentang kelemahan moral karena akibat dari kebejatan seksual. Orang percaya yang mengikatkan dirinya kepada wanita asusila, akan menjadi satu dengan wanita tersebut dan berada di bawah pengaruh kekuasaan wanita itu, menajiskan apa yang sudah dikuduskan oleh darah Yesus yang tertumpah di kayu salib. Orang percaya yang melakukan hal itu akan terpisah dari Kerajaan Allah karena ia sudah menjadikan tubuhnya anggota dari orang yang asusila dan berdosa.
Percabulan adalah dosa yang menjijikkan bagi Allah lebih dari tindakan dosa lainnya karena dosa percabulan terjadi di dalam tubuh orang percaya yang menjadi Bait Allah. Karena itu, rasul Paulus menasehatkan jemaat di Korintus untuk menjauhkan diri dari kebejatan seksual.
Nasehat rasul Paulus ini bukan hanya kepada jemaat di Korintus, tetapi buat kita semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Kita harus terus menyadari bahwa tubuh kita adalah Bait Allah di mana Roh Allah berdiam. Kita jangan membiarkan dosa-dosa mengusai kita namun sebaliknya kita harus menghormati dan memuliakan Allah melalui tubuh kita. Sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita sudah menjadi satu roh dengan Dia, jangan mengikatkan diri kita kepada roh lainnya, roh yang bukan dari Tuhan, yang membawa kebinasaan.
Semoga Roh Kudus menolong kita untuk memuliakan dan menghormati Tuhan melalui tubuh kita, amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar