Jumat, 13 Juli 2012

PENYEMBUHAN ILAHI


“Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: ‘Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.’ “ (Mat.8:16-17)

PERSEDIAAN ALLAH DALAM PENEBUSAN
 1. Persoalan sakit –penyakit ada kaitannya dengan masalah dosa dan kematian, yaitu akibat kejatuhan manusia dalam dosa. Ilmu kedokteran memandang penyebab sakit penyakit adalah dari segi fisiologis dan psikosomatis, tapi Alkitab mengatakan bahwa masalah rohani adalah penyebabnya : a. Dosa yang telah mempengaruhi keadaan rohani dan jasmani kita (Yoh. 5:5,14) dan b. Iblis. (Kis. 10:38, Mrk 9:17,20,25; Luk 13:11; Kis 19:11-12)
2. Persediaan Allah dalam penebusan adalah seluas akibat kejatuhan. Untuk dosa Allah menyediakan pengampunan; untuk kematian, Allah menyediakan hidup kekal dan kebangkitan; sedangkan untuk penyakit, Allah menyediakan kesembuhan (Mzm 103:1-5; Luk 4:18; 5:17-26; Yak 5:14,15). Dengan demikian, sepanjang kehidupan Yesus di dunia ini, pelayanan-Nya rangkap tiga yaitu: mengajarkan Firman Allah, memberitakan pertobatan (masalah dosa) dan berkat-berkat Kerajaan Allah (kehidupan), dan menyembuhkan semua jenis penyakit dan kelemahan di antara manusia (Mat 4:23,24).


PENYATAAN TENTANG KEHENDAK ALLAH
Kehendak Allah tentang penyembuhan dinyatakan dengan empat cara utama dalam Alkitab.
1.         Penyataan Allah sendiri. Dalam Kel. 15:26 Allah menjanjikan kesehatan dan kesembuhan bagi umat-Nya apabila mereka tetap setia pada perjanjian dan perintah-perintah-Nya. Pernyataan-Nya terdiri atas dua hal: a. “Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun yang telah Kutimpakan kepada…”; dan b. “Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau.” Allah tetap menjadi dokter  atau penyembuh bagi umat-Nya, selama mereka sungguh-sungguh mencari Dia dan menaati Firman-Nya (2 Raj 20:5; Mzm 103:3).
2.          Pelayanan Yesus. Yesus sebagai Anak Allah yang menjelma menjadi manusia merupakan gambaran yang sempurna dari sifat dan tabiat Allah (Ibr 1:3; Kol 1:15; 2:9). Ketika melayani di bumi (Mat 4:23,24; 8:14-16; 9:35; 15:28; Mrk 1:32-34; Luk 4:40; Kis 10:38), Yesus menyatakan kehendak Allah dalam tindakan-Nya (Yoh 6:38; 14:10), sambil membuktikan bahwa dalam hati, sifat dan tujuan Allah, Ia menghendaki penyembuhan semua orang yang sakit dan yang ditindas oleh Iblis.
3.         Persediaan yang terdapat dalam karya pendamaian Kristus (Yes 53:4-5; Mat 8:16-17; 1 Ptr 2:24). Kematian Yesus Kristus yang mengadakan pendamaian itu adalah lengkap dan memadai untuk menebus manusia seutuhnya—roh, jiwa dan tubuh. Sebagaimana dosa dan penyakit merupakan dua sarana ciptaan Iblis untuk membinasakan kita, demikian pula pengampunan dosa dan penyembuhan merupakan dua berkat Allah untuk menebus dan memulihkan kita (Mzm 103:3; Yak 5:14-16). Orang percaya hendaknya terus maju dengan rendah hati dan penuh iman untuk memperoleh seluruh persediaan dalam karya pendamaian Kristus, termasuk penyembuhan jasmani.
4.         Pelayanan gereja selanjutnya. Yesus menugaskan kedua belas murid-Nya untuk menyembuhkan orang sakit sebagai bagian dari pelayanan pemberitaan Kerajaan Allah (Luk 9:1-2,6). Kemudian Ia menugaskan tujuh puluh murid untuk melakukan hal yang sama (Luk 10:1,8-9,19).  Setelah hari Pentakosta, gereja yang mula-mula melanjutkan pelayanan penyembuhan Yesus sebagai satu bagian dari pemberitaan Injil (Kis 3:1-10; 4:30; 5:16; 8:7; 9:34; 14:8-10; 19:11-12; Mrk 16:18; 1 Kor 12:9,28,30; Yak 5:14-16). PB mencacat tiga cara yang dipakai untuk menyalurkan kuasa penyembuhan dan iman dari Allah melalui gereja: a. dengan penumpangan tangan (Mrk 16:15-18; Kis 9:17), b. pengakuan dosa yang disadari, diikuti dengan mengoles orang sakit dengan minyak dan doa yang lahir dari iman (Yak 5:14-16), dan c. dengan karunia-karunia Roh untuk menyembuhkan (1 Kor 12:9).

RINTANGAN-RINTANGAN TERHADAP PENYEMBUHAN
1).  Dosa yang tidak diakui (Yak 5:16), 2).  Penindasan atau perbudakan oleh kuasa kegelapan (Luk 13:11-13), 3). Ketakutan atau kekhawatiran (Ams 3:5-8; Flp 4:6-7), 4). Kekecewaan pada masa lampau yang melemahkan iman yang sekarang (Mrk 5:26),  
5). Orang lain (Mrk 10:48), 6). Pengajaran yang tidak alkitabiah (Mrk 3:1-5; 7:13),7). Penatua tidak berdoa dengan iman (Yak 5:14-15), 8). Gereja tidak mencari dan memperoleh karunia mujizat dan penyembuhan sebagaimana yang dikehendaki Allah (Kis 4:29-30; 6:8; 8:5-6; 1 Kor 12:9-10, 29-31; Ibr 2:3-4), 9). Ketidakpercayaan (Mrk 6:3-6; 9:19, 23-24), 10). Kelakuan yang mementingkan diri sendiri (1 Kor 11:29-30)
Kadang-kadang, alasan penderitaan jasmani yang terus menerus dalam tubuh orang percaya tidak dapat langsung diketahui (mis. Gal 4:13; 1 Tim 5:23; 2 Tim 4:20). Dalam kasus-kasus lain lagi, Allah memutuskan untuk memanggil pulang orang-orang kudus-Nya dalam keadaan sakit (Raj 13:14)

LANGKAH-LANGKAH MEMPEROLEH PENYEMBUHAN
Apa yang dapat kita lakukan ketika berdoa dan memohon kesembuhan dari Allah untuk tubuh kita?
1.         Pastikan bahwa hubungan kita dengan Allah dan orang lain beres (Mat 6:33; 1 Kor 11:27-30; Yak 5:16).
2.         Carilah kehadiran Yesus dalam hidup kita , karena Dialah yang memberikan iman yang kita perlukan itu (Rm 12:3; 1Kor 12:9; Flp 2:13; Mat 17:20).
3.          Penuhilah kehidupan kita dengan Firman Allah (Yoh 15:7; Rm 10:17).
4.         Apabila kita tidak memperoleh kesembuhan, tetaplah tinggal di dalam Dia (Yoh 15:1-7). Periksalah kehidupan kita untuk mengetahui apa yang hendak dikerjakan Allah di dalam hidup kita.
5.         Mintalah doa dari penatua jemaat, demikian pula anggota keluarga dan saudara seiman yang lain (Yak 5:14-16).
6.         Hadirilah kebaktian di mana ada seorang hamba Tuhan yang mempunyai karunia penyembuhan.
7.         Harapkanlah terjadinya mujizat—percayalah kepada kuasa Kristus (Mat 7:8; 19:26).
8.         Bersukacitalah apabila penyembuhan terjadi hari ini. Bersukacitalah sekalipun penyembuhan tidak terjadi saat ini (Flp 4:4, 11-13).
9.         Ketahuilah bahwa penundaan jawaban doa oleh Allah bukan berarti permohonan kita ditolak.. Kadang-kadang Allah mempunyai maksud lebih besar, yang apabila dinyatakan, menghasilkan kemuliaan-Nya yang lebih besar (Yoh 9:3; 11:4, 14-15, 45; 2 Kor 12:7-10) dan kebaikan bagi kita (Rm 8:28).
10.       Sadarilah bahwa jikalau kita seorang Kristen yang mengabdi kepada Tuhan, maka Allah tidak pernah akan meninggalkan atau melupakan kita. Kasih Allah begitu besar kepada kita, sehingga kita dilukiskan di tepalak tangan-Nya (Yes 45:15-17)

Perhatikan bahwa Alkitab mengakui penggunaan obat-obatan dan perawatan kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mat 9:12; Luk 10:34; Kol 4:14).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar