Selasa, 10 Maret 2020

JADILAH TELADAN!


“Don’t let anyone look down on you because you’re young, but set an example for the believers in speech, in life, in love, in faith and in purify” (1 Timothy 4:12). ---New International Version (NIV).

“Let no man despise thy youth; but be thou an example of the believers, in words, in conversation, in charity, in spirit, in faith, in purify” (1 Timothy 4:12) ---King James Version

“Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1 Tim. 4:12) ----LAI.


Ayat ini adalah surat dari rasul Paulus yang berisi wejangan, instruksi atau nasehat kepada anak rohaninya yang bernama Timotius yang ia kirimkan pada saat ia berada di Makedonia. Maksud dari suratnya adalah :
-      Supaya Timotius memperhatikan kehidupan pribadi dan pelayanannya (pada waktu itu Timotius sedang melayani di Efesus).
-      Paulus mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran pengajar-pengajar palsu, dan;
-      Memberikan pengarahan mengenai berbagai urusan dan persoalan di gereja.

Nasehat yang Paulus tuliskan bukan berdasarkan pikirannya semata namun apa yang ia tuliskan dan nasehatkan adalah pewahyuan dari Roh Kudus. Pasal 4:1,2 dituliskan: “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka…”
Roh dengan tegas telah menyatakan bahwa di waktu kemudian akan muncul kemurtadan dari iman pribadi kepada Kristus. Kemurtadan (Yun. apostasia), ditegaskan sebagai tindakan meninggalkan, berkhianat, memberontak, mengundurkan diri atau berbalik meninggalkan sesuatu yang dahulu diikuti. Menjadi murtad berarti memutuskan hubungan keselamatan dengan Kristus atau mengundurkan diri dari persekutuan yang sangat penting dengan Dia dan iman yang sejati kepada-Nya. Kemurtadan pribadi hanya terjadi kepada seseorang yang sebelumnya sudah mengalami keselamatan, kelahiran baru dan pembaharuan melalui Roh Kudus.
Alkitab memberi peringatan yang mendesak mengenai kemurtadan, dengan tujuan mengingatkan kita agar waspada akan bahaya meninggalkan Kristus dan mendorong kita untuk bertekun di dalam iman dan ketaatan kepada-Nya.
Langkah-langkah menuju kemurtadan adalah:
1.    Orang-orang percaya telah mulai menjadi tidak percaya, tidak memperhatikan lagi kebenaran, nasehat, peringatan, janji dan ajaran Firman Allah.
2.   Ketika gaya hidup dunia telah merasuk dalam kehidupan dan menjadi gaya hidupnya dibandingkan dengan mengikuti kebenaran dalam Firman-Nya, orang-orang percaya secara berangsur-angsur berhenti menghampiri Allah melalui Kristus.
3.   Melalui kelicikan dosa,  orang percaya makin toleran terhadap dosa, mengasihi kefasikan dan sebaliknya membenci kebenaran.
Jikalau kemurtadan berjalan terus tanpa dikendalikan, orang-orang percaya itu mungkin akan mencapai titik di mana mereka tidak mendapat kesempatan lagi untuk kembali kepada Tuhan. Mereka yang pernah mengalami keselamatan namun kemudian dengan sengaja dan terus menerus mengeraskan hati terhadap suara Roh Kudus, terus berbuat dosa dengan sengaja dan menolak untuk bertobat dan kembali kepada Allah, akan mencapai titik di mana mereka tidak bisa berbalik lagi sehingga tidak bisa bertobat dan tidak bisa menerima keselamatan lagi.
Mengingat bahaya yang besar akan kecenderungan untuk menjadi murtad, Rasul Paulus menasehatkan kepada Timotius untuk menjadi teladan. “Teladan”, Yun, “tupos” yang berarti “model”, “gambar”, “ideal” atau “pola”. Timotius harus menjadi teladan kepada orang-orang percaya yang dia layani. Demikian halnya dengan kita.
 Nasehat ini bukan hanya kepada Timotius, tetapi kepada kita sekalian yang sudah percaya kepada Tuhan. Kita harus berusaha untuk hidup benar dan mentaati perintah-perintah-Nya, sehingga orang yang belum percaya melihat teladan iman yang baik dan mereka juga suatu saat akan menjadi percaya.  Dan yang tidak kalah penting juga adalah seorang yang sudah percaya Tuhan, harus mempertahankan iman kepada Tuhan sampai akhir hidupnya, jangan sampai pengaruh dunia ini membuat kita meninggalkan Tuhan dan yang paling mengenaskan adalah menjadi murtad dan kehilangan keselamatan.

                   Semoga Tuhan menolong kita untuk terus mempercayai-Nya
              sampai akhir hidup kita, amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar