Kamis, 20 Agustus 2020

One Spirit

 "Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia”  (1 Kor. 6:17).

 

Ayat di atas adalah sebagian dari ungkapan rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus. Pada waktu rasul Paulus menulis surat ini, ia berada di Efesus. Suratnya kepada jemaat Korintus ini, ia tulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus. Berita mengenai masalah-masalah yang terjadi di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus. Setelah itu, utusan dari jemaat Korintus  menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus untuk memohon petunjuk untuk berbagai persoalan yang terjadi di Korintus.

Korintus adalah sebuah kota kuno di Yunani yang terkemuka pada zaman rasul Paulus. Sama halnya dengan banyak kota makmur dan maju pada zaman sekarang, kota Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini dan terkenal dengan perbuatan cabul dan hawa nafsu.

Dosa, adalah masalah yang paling besar dalam kehidupan manusia. Berbagai macam dosa dilakukan oleh manusia, tidak terkecuali orang-orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan berada dalam kumpulan orang-orang percaya dalam gereja. Jemaat di Korintus walaupun sudah mengenal Allah, namun mereka masih terikat dengan dosa serius, salah satunya adalah percabulan. Oleh karena itu dalam ayat sebelumnya rasul Paulus menuliskan: “….Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh” (1 Kor. 6:13b). Dilanjutkan dengan ayat selanjutnya, ia berkata: “ Tidak tahukan kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak! Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: “Keduanya akan menjadi satu daging” (1 Kor. 6:15-16). Rasul Paulus menunjukkan kepada jemaat Korintus dan bagi kita semua sebagai orang percaya tentang kelemahan moral karena akibat dari kebejatan seksual. Orang percaya yang mengikatkan dirinya kepada wanita asusila, akan menjadi satu dengan wanita tersebut dan berada di bawah pengaruh kekuasaan wanita itu, menajiskan apa yang sudah dikuduskan oleh darah Yesus yang tertumpah di kayu salib. Orang percaya yang melakukan hal itu akan terpisah dari Kerajaan Allah karena ia sudah menjadikan tubuhnya anggota dari orang yang asusila dan berdosa.

Percabulan adalah dosa yang menjijikkan bagi Allah lebih dari tindakan dosa lainnya karena dosa percabulan terjadi di dalam tubuh orang percaya yang menjadi Bait Allah. Karena itu, rasul Paulus menasehatkan jemaat di Korintus untuk menjauhkan diri dari kebejatan seksual.

Nasehat rasul Paulus ini bukan  hanya kepada jemaat di Korintus, tetapi buat kita semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Kita harus terus menyadari bahwa tubuh kita adalah Bait Allah di mana Roh Allah berdiam. Kita jangan membiarkan dosa-dosa mengusai kita namun sebaliknya kita harus menghormati dan memuliakan Allah melalui tubuh kita. Sebagai orang percaya kepada Tuhan, kita sudah menjadi satu roh dengan Dia, jangan mengikatkan diri kita kepada roh lainnya, roh yang  bukan dari Tuhan,  yang membawa kebinasaan.

Semoga Roh Kudus menolong kita untuk memuliakan dan menghormati Tuhan melalui tubuh kita, amin!

 

 

Minggu, 02 Agustus 2020

Tempat Terakhir

“Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; disanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Matius 13:41-43).

 

Saat masih bersama murid-murid-Nya, Yesus banyak membentangkan perumpamaan. Yesus memakai perumpamaan yang berkaitan dengan kehidupan manusia agar mudah dimengerti dan dipahami. Hal menarik yang kembali Tuhan ingatkan kepada saya adalah hal mengenai pemisahan manusia yang Yesus ungkapkan dalam beberapa perumpamaan yang berbeda, namun memiliki makna yang sama. “Perumpamaan mengenai lalang dan gandum,  perumpamaan tentang pukat, perumpamaan tentang perjamuan kawin, perumpamaan tentang kambing dan domba.”

Perumpamaan di atas berbicara tentang orang-orang benar dan orang-orang fasik. Orang-orang benar dan orang-orang fasik hidup bersama-sama. Namun, pada akhir zaman Tuhan akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk memisahkan orang-orang baik dan orang-orang fasik/jahat.  Kedua jenis orang-orang ini akan mendapatkan pahala yang berbeda-beda. Orang-orang jahat akan mendapatkan pahalanya yaitu, “dicampakkan ke dalam dapur api yang penuh ratapan dan kertakan gigi”, sedangkan orang benar akan mendapat tempat bersama-sama dengan Yesus di sorga kekal.

Beberapa kali Yesus membentangkan perumpamaan yang artinya sama yang berbicara tentang pemisahan. Artinya adalah bahwa Yesus sungguh-sungguh serius dengan hal ini. Pada akhir zaman orang-orang jahat akan disiksa dan akan mengalami penderitaan hebat. Penderitaan kekal. Yesus tidak memusnahkan orang-orang fasik atau orang-orang jahat tapi akan dicampakkan ke dalam “dapur api selamanya.” Yesus tidak menginginkan hal ini dialami oleh umat manusia, karena Ia sangat mengasihi mereka. Oleh karena itu Yesus selalu memberikan peringatan kepada manusia untuk percaya dan taat kepada-Nya supaya tidak mengalami penghukuman yang sangat mengerikan itu.

Tempat akhir yang akan kita terima, kita yang menentukannya. Penentuannya adalah saat ini….selagi kita masih bernafas dan hidup di dunia….. Suatu saat nafas kita berhenti, itulah akhir kehidupan kita di dunia ini…dan di mana kita berada sesudahnya? Pilihlah untuk tidak berada dalam dapur api penyiksaan itu, sebaliknya di tempat di mana Yesus berada, di sorga kekal. Saat ini Yesus ada di sana….menyiapkan tempat buat semua orang yang percaya kepada-Nya dan melakukan kehendak-Nya.

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:1-3).

Ungkapan Yesus, “Aku akan datang kembali…..”, ini berbicara tentang Kedatangan Yesus Kedua Kali” ke dalam dunia ini. Seperti Yesus terangkat ke sorga, Ia akan datang kembali ke dalam dunia ini untuk menjemput para pengikut-Nya untuk tinggal bersama-Nya selamanya di sorga. Ini sungguh-sungguh luar biasa. Yesus sungguh sangat baik. Tak terukur kebaikan-Nya…..cinta-Nya begitu dalam, lebar, luas, tinggi…..tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan betapa Yesus sangat mengasihi manusia. Saudara pikirkan…..! Adakah orang yang sebaik Yesus? Dia yang adalah Allah, rela menjadi manusia, menderita, disalibkan. Hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia, Yesus ambil alih. Manusia dibebaskan dari hukuman. Kemudian Ia naik ke sorga, menyiapkan tempat….setelah itu Ia akan datang lagi ke dunia ini…..tujuan-Nya adalah menjemput orang-orang yang percaya kepada-Nya untuk tinggal bersama-Nya selama-lamanya di sorga. Kurang apa lagi saudaraku? Tidak ada Tuhan yang sebaik Yesus. Masihkah kita menyia-nyiakan kasih-Nya yang besar itu? Masihkah kita mempermin-mainkan Yesus dengan tidak mempercayai-Nya sungguh-sungguh? Masihkah kita mengeraskan hati seperti kambing dan bukan menjadi seperti domba? Masihkah engkau tidak mempercayai Yesus?

Hanya dalam Yesus ada kepastian keselamatan. Jangan ada penyesalan saudaraku karena tidak mempercayai Yesus. Neraka itu ada, sorga itu nyata dan Yesus juga nyata. Dia adalah Tuhan. Banyak kesaksian orang-orang yang mempercayai Yesus dan bertemu dengan Yesus. Dia bukan manusia biasa, Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Tidak ada yang lain yang mampu menyelamatkanmu selain Yesus…..!

Percayalah! Tapi bukan sekedar percaya…. Jadilah pengikut-Nya yang sungguh-sungguh dan berkenan kepada-Nya….. ….Dia sedang menantimu saat ini untuk datang kepada-Nya ….! Datanglah kepada-Nya! Jangan sia-siakan kasih-Nya yang besar itu! Pilihlah tempat terindah bersama Yesus di sorga jangan di dapur api penyiksaan kekal yang penuh ratapan dan kertakan gigi.


Jumat, 31 Juli 2020

Waktu Cepat Berlalu!

“…akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja” (Yohanes 9:4b).

 

Apakah kita menyadari bahwa waktu ini begitu singkat? Jika kita menyadarinya, tentu kita akan merasa bahwa waktu adalah hal yang sangat berharga dan sangat penting dalam kehidupan kita dan kita akan sangat menghargai dan menggunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya.  Orang-orang muda tidak menyadari bahwa waktu begitu cepat berlalu. Sebaliknya orang yang sudah tua menyadarinya. Ada orang yang menyadari bahwa waktu begitu berharga dalam kehidupannya sehingga ada motto, “waktu adalah uang.” Ini adalah slogan dari orang-orang yang dalam kehidupannya hanya mengejar uang semata. Uang penting dalam kehidupan manusia, tapi ada hal yang lebih penting dari uang. Manusia yang  hanya mengejar uang semata tanpa menghiraukan dan mempercayai Tuhan sampai akhir hidupnya, akan mengalami penyesalan tak berujung karena kenyataanya uang tidak bisa menyelamatkannya. Uang banyak yang dimiliki orang yang tidak memiliki Tuhan akan membawanya ke jurang kebinasaan. Uang yang banyak itu akan sangat mudah menyeretnya ke dalam berbagai macam perbuatan dosa. Sebaliknya uang banyak yang dimiliki orang yang percaya dan sungguh-sungguh mengasihi Tuhan akan membawa hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Mereka menyadari bahwa apa yang mereka miliki berasal dari Allah dan mereka akan menggunakan apa yang mereka miliki untuk memuliakan Tuhan. Orang yang tidak percaya Tuhan, tidak menyadari hal ini. Mereka berpikir bahwa kekayaan yang mereka miliki itu adalah hasil usaha dan kerja keras mereka semata.  

Waktu ini singkat! Hidup kita di dunia inipun singkat. Mungkin kita memiliki pengalaman ditinggalkan selamanya oleh teman, kerabat dan orang yang kita kasihi. Mungkin kita kaget karena baru beberapa waktu bertemu tapi tiba-tiba dia sudah tidak ada lagi, sudah pergi untuk selamanya. Kita ingin sekali bertemu, tapi tidak akan bisa. Kita hanya bisa mengenangnya semasa dia hidup, mengenang kepribadiannya, senyumannya dan kebaikan-kebaikannya. Kita menyesal karena kita tidak memiliki banyak waktu bersamanya. Saya punya teman yang saya kenal dalam persekutuan belajar Alkitab bersama. Pertama kali saya mengenal dia, saya berpikir bahwa dia adalah seorang ibu yang sangat baik. Bicaranya lembut dan senyumnya sangat manis, selain itu juga sangat ramah. Saya tidak memiliki banyak waktu bersamanya, tapi dari sedikit waktu di mana kami bertemu dalam persekutuan belajar Alkitab itu, saya terkesan dengan kepribadiannya, senyumnya dan keramahannya. Saya berhenti ikut persekutuan dan belajar Alkitab bersama mereka beberapa waktu lamanya, tapi tahun berikutnya Tuhan izinkan lagi ikut persekutuan dan belajar Alkitab bersama mereka kembali. Ada beberapa teman yang dulunya ikut tapi tidak ada lagi, saya tidak bertanya kepada teman-teman anggota lainnya tapi saya berpikir mungkin mereka sudah kembali ke negaranya (persekutuan itu anggotanya dari beberapa negara). Satu hari kami berkumpul lagi belajar Alkitab, dan merayakan hari Ulang Tahun beberapa teman anggota persekutuan. Ada nama yang disebut tapi orangnya tidak ada. Saya berpikir mungkin dia ada di negara asalnya sehingga tidak bersama-sama kami. Saya familiar dengan nama itu, tapi karena beberapa waktu lamanya saya absent dan tidak ikut persekutuan, saya lupa wajahnya. Saya bilang ke teman yang duduk disebelah saya, coba tunjukkan foto teman yang sedang Ulang Tahun itu. Dia tunjukkan foto teman itu dari ponselnya dan saya lihat dan saya langsung ingat wajahnya. Saya katakan, saya tahu dia, dia sangat baik. Terus teman itu bilang, “Dia sudah meninggal 2 minggu yang lalu.” Saya kaget dan langsung menetaskan airmata. Sedih dan tidak menyangka sama sekali kalau dia secepat itu pergi. Saya sangat terkesan dengan dia, senyumnya, keramahannya… dan saya berharap saya dapat bertemu dia kembali dalam persekutuan belajar Alkitab tersebut. Tapi ternyata dia sudah pergi untuk selamanya….


Waktu begitu cepat berlalu, teman dan orang-orang yang kita kasihi juga pergi untuk selamanya tanpa kita prediksi sebelumnya. Biarlah peristiwa itu terus mengingatkan kita bahwa betapa singkatnya hidup dan betapa fananya hidup kita di dunia ini. Pada 7 hari penciptaan, kalimat yang Allah ucapkan dari setiap penciptaan-Nya, adalah berbicara tentang waktu. Tuhan Allah selalu mengakhiri setiap penciptaan-Nya dengan kata “ Jadilah petang dan jadilah pagi.” Petang dan pagi menandakan waktu. Waktu menandakan bahwa segala sesuatu ada batasnya. Saya yakin, banyak orang menyadari bahwa hidup di dunia ini ada batas waktunya. Siapapun dia, apa agamanya….pasti menyadari hal ini. Mereka menyadari bahwa semua manusia yang hidup di dunia ini, suatu saat akan meninggalkan dunia ini, dengan kata lain mati dan ada yang percaya bahwa akan ada kehidupan kedua sesudah kehidupan di dunia ini berakhir. Orang Kristen percaya hal ini bahkan ada orang yang bukan Kristen pun percaya bahwa akan ada kehidupan sesudah kematian. Mereka juga percaya bahwa ada sorga dan neraka. Sorga adalah tempat untuk orang-orang yang berbuat baik dan neraka adalah tempat untuk orang-orang yang berbuat jahat.

Melalui ayat di atas, Tuhan Yesus mengingatkan kita orang-orang yang percaya kepada-Nya bahwa akan ada saatnya kita tidak akan bisa melakukan apa-apa, akan datang malam di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Oleh karena itu Tuhan Yesus memerintahkan orang percaya untuk mengerjakan pekerjaan-Nya selagi masih siang.

Selasa, 07 Juli 2020

Apakah Yesus adalah Sungguh-sungguh Tuhan?



     
 Banyak orang yang bersaksi tentang hidup mereka yang diubahkan Tuhan ketika mereka bertemu dan percaya Yesus. Mereka mengalami kehidupan baru dan berbeda dari hidup sebelumnya ketika belum mengenal dan percaya Yesus. Tentunya setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda dan pengalaman yang berbeda-beda pula ketika menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Ada yang memiliki latar belakang keluarga yang tidak mengenal dan tidak percaya Tuhan, dan ada juga yang sudah mengenal dan percaya Tuhan namum belum sungguh-sungguh percaya. Mengenal Tuhan hanya sebatas pikiran saja belum menerima dan mengundang Yesus masuk dan bertahta dalam hati. Namun setelah mereka mengenal Tuhan Yesus, percaya sungguh-sungguh, hidup mereka diubahkan. Hidup yang sebelumnya dalam kegelapan, melakukan dosa dan perbuatan jahat namun setelah mengenal Yesus mereka meninggalkan dosa-dosa dan mulai hidup dalam kebenaran. Kenapa Yesus bisa membuat orang berubah dari cara hidup yang jahat menjadi baik? Karena Yesus adalah Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya adalah kebenaran. Yesus adalah Tuhan dan setiap firman yang disampaikan-Nya memiliki kuasa dan sanggup mengubahkan orang.
      Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat umat manusia. Kasih-Nya kepada umat manusia SANGAT BESAR sehingga Ia rela dihukum mati untuk menebus dosa-dosa manusia. Manusia seharusnya dihukum karena mereka banyak berbuat dosa, namun hukuman yang akan ditimpakan kepada manusia, Yesus ambil alih. Salib adalah lambang kutukan. Orang yang mati disalib adalah orang terkutuk yang banyak melakukan perbuatan dosa. Yesus sama sekali tidak berdosa, namun dituduh dan difitnah oleh orang berdosa sebagai penjahat.
      Peristiwa bahwa Yesus akan datang ke dunia lahir sebagai bayi, tumbuh menjadi besar seperti manusia biasa dan kemudian akan mati di salib, sudah dinubuatkan jauh sebelumnya oleh para nabi. Dan itu benar terjadi. Alkitab menuliskannya. Alkitab adalah kebenaran dan kebenaran datangnya hanya dari Allah. Setiap kata dan kalimat yang tertulis dalam Alkitab adalah kebenaran. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia supaya dapat menyelamatkan manusia. Allah adalah Roh. Untuk dapat menyelamatkan manusia yang Ia kasihi, Ia harus menjadi seperti manusia. Roh tidak bisa mati dan tidak bisa disalibkan. Allah menjadi manusia supaya bisa disalibkan dan mengambil alih hukuman yang seharusnya ditimpakan kepada manusia. Allah menjadi seperti terkutuk di atas kayu salib, namun darah-Nya yang suci yang tertumpah di atas kayu salib membasuh dan menyucikan dosa-dosa umat manusia. Yesus kemudian mati dan dikuburkan. Namun, seperti yang dinubuatkan….pada hari yang ketiga, Yesus hidup lagi. Yesus bangkit dari kematian. Inilah bukti bahwa Yesus adalah Allah. Maut tidak berkuasa atas-Nya. Yesus yang adalah Allah dan maut tidak memiliki kuasa atas-Nya.  
      Yesus berkata: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia” (Yoh. 14:6,7). Yesus dan Bapa adalah satu. Manusia sulit mempercayai Yesus karena dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia menyatakan diri-Nya bahwa Ia adalah Allah. Yesus lahir sebagai manusia dan orang-orang yang mengenal Yesus menolak Dia. Namun banyak juga yang menerima dan percaya kepada-Nya. Banyak orang tidak mengenal siapa Bapa, tapi melalui Yesus kita dapat mengenal Bapa karena Yesus dan Bapa adalah Satu. Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan. Bersyukur untuk orang-orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Mereka mengalami hidup yang baru, hidup yang  menyenangkan...
Namun, ada juga yang masih meragukan Yesus....
.Dan aku juga.... jika tidak mempercayai Yesus, aku adalah orang yang PALING MALANG dan PALING BODOH di dunia ini…

Sabtu, 20 Juni 2020

Orang yang Berbahagia



“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,

                    
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 

                     
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya, apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Bukan demikian orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan” (Mazmur 1:1-6). 

                        

Ada 2 jenis orang yang diakui Allah, yaitu orang benar dan orang fasik. Orang benar adalah orang yang berjalan dalam kebenaran, berbuat kasih, taat akan perintah Allah dan memisahkan diri dari persekutuan dengan dunia. Sedangkan orang fasik adalah orang yang mengikuti nasehat dunia dan tidak tinggal dalam firman Allah. Orang fasik tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah sehingga akan binasa. Pemisahan di antara kedua jenis orang ini akan ada di sepanjang sejarah penebusan hingga kekal.

  Orang percaya sejati dikatakan berbahagia jika mereka….
   - Tidak berjalan menurut nasehat orang fasik.
 - Tidak berdiri di jalan orang berdosa.
              -    Tidak duduk dalam kumpulan pencemooh.

Tapi kesukaannya ialah Taurat TUHAN dan merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia berusaha menaati kehendak Allah dan melakukan perintah Allah dengan hati yang sungguh-sungguh. Sebaliknya orang fasik akan seperti sekam yang ditiup angin dalam sekejap hilang lenyap. Orang fasik akan dihukum Allah pada hari penghakiman karena tidak mengikuti perintah-perintah Allah apalagi mempercayai-Nya.
Orang percaya harus menjadi garam dan terang di lingkungan di mana dia berada. Dia harus menjalin komunikasi dengan mereka yang tidak percaya bahkan tidak jarang terlibat dalam pekerjaan yang sama. Namun yang dimaksudkan ayat di atas adalah orang percaya jangan ikut melakukan perbuatan dosa yang dilakukan orang berdosa; dengan kata lain jangan terlibat didalamnya. Jika berhadapan dengan pencemooh, jangan menjadi serupa dengan pencemooh dan tidak boleh setuju dengan nasehat atau ide orang fasik. Orang percaya harus menjaga dirinya supaya tidak menjadi sama dengan orang fasik.

Orang benar atau orang percaya sejati dapat diketahui dari apa yang tidak mereka lakukan (perbuatan dosa: berzinah, mencuri, menipu, dll), tempat yang tidak mereka kunjungi (nightclub, bar,dll) dan kumpulan yang tidak mereka masuki (penjudi, pemabuk, penipu, pembunuh, dll.)

Orang-orang yang menjauhi tempat-tempat tersebut dan tidak melakukan perbuatan dosa adalah orang-orang yang berbahagia karena mereka dikasihi Allah dan diberikan hal yang baik, berkat jasmani dan rohani (secara khusus berkat keselamatan.)